Denpasar (ANTARA News) - Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI-AD dan SAS Australia akan melaksanakan latihan penanggulangan teror bersama di Bali dalam waktu dekat, kata Kepala Penerangan Komando Daerah Militer IX/Udayana, Letnan Kolonel Artileri I Kadek A Atmawijaya.
"Latihan ini telah dijadwalkan sejak beberapa lama lalu, bukan semata-mata karena ada potensi ancaman. Lebih baik kita selalu bersiap menghadapi keadaan terburuk, sehingga latihan semacam ini selalu dilakukan. Kali ini memang lokasi latihan di Bali," katanya kepada ANTARA, di Denpasar, Jumat siang.
Kontingen latihan anti teror yang terlibat meliputi Satuan Penanggulangan Teror 81 Komando Pasukan Khusus TNI-AD dari markas besarnya di Kawasan Cijantung, Jakarta Timur, dengan mitranya dari Special Air Service Australia.
Beberapa perwira kunci dari kedua satuan komando ini telah tiba di Denpasar sejak beberapa hari lalu dan tengah melakukan koordinasi lapangan serta penyamaan jalur komando.
Latihan anti teror di Bali ini, katanya, akan dilaksanakan di beberapa tempat. "Skenario persisnya belum kita tahu, namun dimulai dari Lapangan Nitimandala Renon, Denpasar, dan berakhir di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai," katanya.
Dalam skenario awal, latihan terpadu anti teror ini dimulai dengan informasi ancaman penyanderaan dan perusakan di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai.
Personel-personel gabungan Indonesia dan Australia yang dipadukan dalam satu gugus tugas penanggulangan dan diberangkatkan ke titik ancaman melalui helikopter dari Dinas Penerbangan TNI-AD.
Setiba di lokasi yang dikuasai teroris, tim penanggulangan teror langsung beraksi dengan perlengkapan dan persenjataan yang telah disiapkan. Alhasil, kawanan teroris bisa digulung dan aksi terorisme itu dinyatakan dapat ditanggulangi.
"Bali telah dikenal sebagai tujuan wisata kelas dunia. Tanggung jawab kita bersama untuk mengamankannya, dalam hal ini kami melaksanakan tugas sesuai dengan fungsi kami dan saat ini kami tengah bermitra dengan Angkatan Darat Australia."
Semula latihan bersama Komando Pasukan TNI-AD dan Special Air Service Australia ini dijadwalkan dilaksanakan sebelum kunjungan Presiden Amerika Serikat, Barack H Obama, pada Juni lalu.
Namun Obama membatalkan kunjungan ke Indonesia dan hingga kini belum disepakati saat persis kunjungan resmi itu dilakukan.
Antara SAS Australia dan Komando Pasukan Khusus TNI-AD memiliki beberapa kesamaan kualifikasi, di antaranya penanggulangan teror, operasi intelijen, operasi kontra intelijen, hingga sabotase atas instalasi vital pihak lawan.
Komando Pasukan Khusus TNI-AD tercatat juga pernah "mencicipi" kontak senjata langsung dengan SAS Inggris pada saat konfrontasi dengan Malaysia terjadi pada awal dasawarsa `60-an di hutan belantara Kalimantan Utara.
(ANT/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010