Jakarta (ANTARA) - Kepolisian India memanggil petinggi Twitter di negara tersebut karena dituduh tidak menghentikan video kekerasan yang viral di platform tersebut.
Polisi di Ghaziabad, bagian utara Uttar Pradesh, menangani kasus video yang viral di Twitter. Dalam video tersebut, tampak beberapa orang memukuli lelaki tua dan memotong jenggotnya.
Baca juga: India minta Twitter patuhi UU TI
"Beberapa orang menggunakan akun Twitter mereka untuk menyebarkan kebencian dan permusuhan di masyarakat. Twitter tidak bertanggung jawab," demikian bunyi surat panggilan yang ditinjau Reuters, Jumat.
Polisi di Ghaziabad memanggil kepala Twitter di India, Manish Maheshwari untuk memenuhi panggilan kepolisian dalam tujuh hari setelah tanggal surat tersebut.
Twitter menolak berkomentar untuk kasus ini.
Menteri Teknologi India, Ravei Shankar Prasad, beberapa waktu lalu menyatakan Twitter tidak mematauhi aturan baru di negara tersebut.
Jika tidak patuh, menurut aturan di India, perusahaan harus bertanggung jawab terhadap konten yang diunggah pengguna dan dapat dijatuhi hukuman.
Baca juga: Lima tips mengurangi risiko perundungan di Twitter
Baca juga: Spotify luncurkan Greenroom, pesaing Clubhouse dan Twitter Spaces
Baca juga: Twitter tambahkan bahasa Arab untuk wanita
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021