Palembang (ANTARA News) - Tiga kelompok suporter Sriwijaya Football Club sebaiknya dikelola secara profesional oleh sebuah Perseroan Terbatas, kata Ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia Sumatera Selatan H MC Baryadi di Palembang, Jumat.
"Selama ini suporter SFC dikelola oleh sebuah yayasan. Jika terus begitu maka tidak akan maju-maju. Lebih baik dibentuk suatu PT (Perseroan Terbatas, red) agar benar-benar dikelola secara profesional," kata Baryadi.
Menurut dia, masalah pengelolaan itu yang menjadi akar permasalahan tidak kunjung bersatunya ketiga kelompok suporter SFC.
Ketiganya, Singa Mania, Simanis, dan Sriwijaya Mania Sumsel (SMS) bergerak sendiri-sendiri dalam memberikan dukungan kepada SFC saat di lapangan, bahkan kerap kali bersitegang.
"Sebenarnya bukan perkara sulit untuk menyatukan kelompok suporter, asalkan ada kemauan dari ketiganya dan manajemen SFC menyediakan wadahnya dalam sebuah PT," ucap dia.
Menurut dia, dengan memiliki PT sendiri, maka kelompok suporter dapat mencari dan mengelola dananya sendiri.
"Selama ini karena di bawah yayasan, jadi ketiga kelompok suporter bersifat manja dan hanya mengandalkan bantuan dari manajemen SFC. Padahal mereka memiliki kesempatan untuk mandiri dan profesional tanpa perlu meminta sumbangan dari berbagai pihak," ucap mantan manajer SFC ini.
Dia mengatakan, manajemen SFC dapat memberikan kesempatan kepada suporter untuk mengelola penjualan tiket khusus untuk tribun suporter (tribun timur-red).
"Harapan kita tentunya para suporter SFC bersatu seperti halnya suporter-suporter klub-klub bola lainnya yang ada di Indonesia. Jangan seperti saat ini, yel-yelnya berbeda-beda, kostum ada yang hijau dan ada pula yang kuning, serta posisi di stadion juga beda-beda," kata dia. (ANT-039/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010