Setelah melakukan penyisiran mulai pukul 09.00 WIB, tim gabungan pencarian dari Kabupaten Lahat dan Kota Pagaralam, berhasil menemukan Ardiansyah, korban yang hanyut di Sungai Lematang itu, sekitar pukul 20.00 WIB, di Desa Kebur, Kecamatan Merapi Barat, Lahat.
"Korban berhasil ditemukan setelah melakukan pencarian selama dua hari, dan dia merupakan salah satu dari tiga warga yang dilaporkan hanyut terbawa arus sungai saat terjadi banjir bandang, Rabu (22/9), sekitar pukul 03.00 WIB," kata Tomi Wisnan, anggota tim pencari yang juga Ketua Organisasi Radio Amatir Indonesia (ORARI) Kota Pagaralam.
Ketiga warga yang hanyut terseret banjir bandang itu adalah Arlan (43), Mauludi (25), dan Ardiansyah (23).
Dua korban sebelumnya, berhasil diselamatkan.
Dia mengatakan, Ardiansyah ditemukan warga setempat yang sedang memancing ikan di sungai daerah Kebur, Kecamatan Merapi Barat.
"Memang kondisi korban saat diketemukan sudah meninggal setelah terbawa arus selam dua hari dua malam. Bahkan jasadnya sudah mulai menggembung akibat kemasukan air," kata dia lagi.
Korban kemudian dievakuasi dan divisum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lahat, lalu dibawa ke kampungnya Desa Pajartinggi untuk dimakamkan.
"Lokasi penemuan sekitar 30 kilometer dari kota Lahat yang merupakan alirasn Sungai Lematang," ujar dia.
Kapolres Lahat, AKBP Iwan Yusuf Ciarudin, mengatakan bahwa pencarian pada hari kedua baru berhasil menemukan satu korban, dengan melibatkan puluhan anggota tim tanggap bencana (Tagana) Kabupaten Lahat, tim SAR, dan ORARI Kota Pagaralam.
Tim menyisir Sungai Lematang mulai dari lokasi kejadian daerah Curup Bedengung, Kecamatan Tanjung Tebad hingga aliran sungai di Kecamatan Merapi.
"Meskipun kondisi cuaca kurang mendukung dan sering turun hujan, akhirnya kami berhasil menemukan korban setelah melakukan penyisiran mulai dari lokasi awal ketiga korban hanyut hingga kawasan alur Sungai Lematang hingga ke Merapi," kata dia.
Selain arus yang deras akibat banjir di hulu sungai, alur sungai tempat korban hanyut juga banyak terdapat batu-batu besar. (ANT-127/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010