Kupang (ANTARA) - Pejabat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menilai Taman Wisata Alam Menipo di Kecamatan Amarasi Timur, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, bisa menjadi model pengembangan taman wisata alam di Indonesia.
"Saya sudah keliling seluruh Indonesia untuk melihat kawasan konservasi, di sini (Menipo) memiliki keunikan tersendiri dari sisi SDA-nya," kata Inspektur Wilayah 2 Inspektorat Jenderal KLHK Sumarto saat mengunjungi Taman Wisata Alam (TWA) Menipo, Jumat
TWA Menipo yang wilayahnya dikelilingi oleh hutan bakau memiliki savana tempat hidup rusa timor. Kawasan taman wisata alam itu juga merupakan tempat tinggal burung kakatua jambul kuning dan penyu hijau.
"Potensi SDA yang ada ini kelak bisa menjadi sumber penelitian dan bagi dunia pendidikan," kata Sumarto.
Ia menjelaskan pula bahwa di TWA Menipo, masyarakat dilibatkan dalam menjaga sumber daya alam, termasuk membantu petugas membuat jalur kuning untuk mengatasi kebakaran.
Sumarto mengutip penuturan Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Timur Timbul Batubara bahwa warga membantu petugas memadamkan api saat terjadi kebakaran lahan di kawasan taman wisata alam.
"Kelihatannya ini baru dibangun tetapi sudah melibatkan masyarakatnya. Biasanya pengembangan TWA itu melibatkan Pemda dan KSDA, tetapi di sini sudah ada masyarakat yang terlibat," katanya.
Baca juga:
KLHK nilai TWA Menipo mampu tingkatkan kesejahteraan masyarakat
29 taman nasional-taman wisata alam dibuka bertahap
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021