Timnya melawan China akan memainkan bola-bola pendek dan menerapkan penjagaan ketat terhadap pemain lawan untuk mencuri gol memastikan diri maju ke babak final melawan Vietnam yang masuk lebih dulu, kata Pelatih Timnas Indonesia U-16, Mundari Karya, di Solo, Jateng, Kamis.
Menurut Mundari, pertandingan antara Timnas melawan China akan berjalan seru dan ketat karena keduanya memiliki nilai yang sama. Tim yang menang akan memastikan diri maju ke babak final menghadapi Vietnam.
Tim Vietnam yang meraih nilai enam poin dalam dua kali pertandingan memastikan diri maju final setelah menang tipis atas Indonesia 1-0 dan menundukkan China dengan angka yang sama.
Di satu sisi timnas tak ingin kehilangan muka di hadapan publiknya sendiri, sementara di sisi lain China tentu akan mempertahankan statusnya sebagai salah satu tim kuat di daratan Asia.
"Kami akan mengantipasi bola-bola atas karena pemain China rata-rata memiliki postur tubuh lebih tinggi dibanding timnas," kata Sundari.
Menurut dia, China dengan tipe permainan cenderung ofensif akan lebih memudahkan anak asuhnya untuk menjalankan pola permainan. Timnya diharapkan lawan yang akan dihadapi bermain terbuka.
"Kami akan menerapkan umpan-umpan pendek dari kaki ke kaki untuk menembus pertahanan pemain belakang China yang dikenal kuat," katanya.
Timnya akan mengadalkan disiplin dalam penjagaan lawan dan semangat bertanding untuk memenangi pertandingan.
Sementara Pelatih Tim China Zhang Ning, mengatakan timnya untuk menghadapi tuan rumah Indonesia akan berusaha bermain baik karena kejuaraan AFF di Solo ini juga sebagai ajang pemanasan.
Tim Indonesia calon lawannya saat bertanding melawan Timor Leste dan Vietnam memiliki semangat bermain tinggi. Namun, semua tim tentunya memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing.
Sementara itu, Pelatih Tim Vietnam, Hoang Van Phuc, menjelaskan timnya berharap kembali bertemu dengan Indonesia dibanding China. China saat ini mulai meningkat permainannya. Jika tim itu lolos ke final lawan yang berat bagi Vietnam.(*)
(U.B018/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
