Lahat, Sumsel (ANTARA News) - Tabung gas ukuran tiga kilogram meledak menyebabkan bangunan Sekolah Dasar Negeri 5 Desa Lubuk Dalam, Kecamatan Tanjungsakti, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, Kamis hangus terbakar.
Informasi dihimpun ANTARA di lokasi kejadian, kebakaran terjadi, Kamis sekitar pukul 12.00 WIB yang menghanguskan sedikitnya empat lokal bangunan SDN 5 Tanjungsakti, setelah tabung gas berukuran tiga kg meledak.
"Kebakaran terjadi saat jam sekolah telah berakhir, yakni satu jam setelah semua murid dan guru sudah pulang. Tiba-tiba terdengar suara ledakan keras dari arah sekolah, selanjutnya terlihat kepulan asap di atas atap gedung sekolah tersebut," kata Udin warga setempat.
Dia mengatakan, bangunan SD yang berada persis di tengah pemukiman itu membuat warga setempat kalang kabut. Namun, berkat kesigapan warga dengan perlengkapan seadanya berusaha memadamkan api dengan air.
"Setelah satu jam aparat desa dan warga berusaha bahu-membahu dengan cara menyiramkan air pada kobaran api, akhirnya berhasil dipadamkan," kata dia.
Ia mengatakan, api hanya menghanguskan bagian atap sekolah saja. Sementara, perabot sekolah seperti meja, kursi, dan lemari tidak terbakar.
Sementara itu Kapolres Lahat AKBP Iwan Yusuf Chairudin, melalui Kapolsek Tanjungsakti, Bripka Novi saat dikonfirmasi, mengatakan kebakaran menghanguskan empat lokal sekolah di Desa Lubuk Dalam, terjadi sekitar pukul 12.00 WIB api berhasil dipadamkan pukul 13.25 WIB atas bantuan warga setempat.
"Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), dugaan sementara api berasal dari tabung gas meledak yang berada di ruang kantor sekolah tersebut. Belum diketahui dengan pasti penyebab tabung gas meledak," ungkap dia.
Dia mengatakan, akibat peristiwa kebarakan ini menghanguskan empat lokal dan atap bangunan sekolah, serta kerugian diperkirakan mencapai Rp350 juta.
"Kita masih melakukan penyidikan lebih dalam guna memastikan penyebab kebakaran ini. Sejauh ini kami sudah mengamankan tabung gas yang sudah meledak dan akan berkoordinasi dengan pihak sekolah guna mengetahui kronologis kejadian," ungkapnya.(*)
(ANT-127/M033/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010