Indramayu (ANTARA News) - Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal asal Desa Sudimampir, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Aniyah (21), meninggal dunia saat bekerja di Oman.
Asmad (40), orang tua korban kepada wartawan di Indramayu, Kamis, mengatakan kematian anaknya yang menjadi Tenaga Kerja Wanita diberangkatkan melalui jasa pengerah tenaga kerja PT Sapta Rejeki Bekasi kurang dari satu tahun.
Dikatakannya, seandainya akan terjadi peristiwa ini dirinya pasti melarangnya, namun karena tekanan ekonomi sehingga terpaksa korban menjadi tenaga kerja wanita di Timur Tengah, padahal hati kecil tidak rela harus berpisah dengan anaknya.
Dia menjelaskan, kematian anaknya diduga akibat sakit keras, padahal sewaktu berangkat tidak memiliki catatan sakit apapun, sehingga dirinya tidak percaya harus begitu cepat ditinggalkan oleh anaknya tersebut.
"Kami masih kurang yakin kematian Aniyah diduga karena sakit keras, mulai lahir anaknya sehat hingga dia berangkat menjadi Tenaga Kerja Wanita," katanya.
Menurut dia, Aniyah merupakan tulang punggung keluarga, karena keberangkatannya membantu meringankan kesulitan ekonomi keluarga sebagai buruh tani di Indramayu.
Dia mengatakan, rencananya jenazah anaknya akan tiba di Desa Sudimampir pada hari Jumat(24/9) dini hari. Keluarga beserta rekan korban telah mempersiapkan kedatangannya, hingga suasana rumah terlihat padat.
Sementara itu Hasyim warga Indramayu mengaku, kematian Tenaga Kerja Wanita asal pantura Kabupaten Indramayu bukan yang pertama kali, sering nasib buruk tersebut menimpa mereka.
"Kegagalan sejumlah Tenaga Kerja Wanita asal Indramayu bukan menjadi penghalang bagi calon TKW yang sedang mengurus kelengkapan surat-surat yang dibutuhkan, mereka tidak peduli dengan keadaan baik buruknya jadi TKW tersebut," katanya.
Dia menambahkan, tingginya minat warga pantura Indramayu menjadi Tenaga Kerja Wanita, akibat sulitnya mencari penghasilan di Indramayu, mestinya pemerintah setempat dapat mengarahkan mereka jangan sampai menjadi korban berikutnya.(*)
(ANT-061/Y008)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010