Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis sore, turun 10 poin menjadi Rp8.958-Rp8.968 karena pelaku pasar melepas rupiah setelah sebelumnya mengalami kenaikan tajam.

Rupiah sebelumnya sempat mencapai Rp8.943 per dolar AS akibat arus modal asing yang masuk ke pasar uang, yang pada gilirannya mendorong pelaku pasar kembali melepas mata uang Indonesia, kata Equity Head PT First Asia Capital, Irfan Kurniawan di Jakarta.

Irfan Kurniawan mengatakan, pasar saat ini didominasi aksi lepas rupiah sehingga mata uang Indonesia sejak pasar dibuka terus melemah. Namun pelepasan rupiah diperkirakan tidak terlalu besar sehingga koreksi masih kecil, ucapnya.

Menurut dia, koreksi terhadap rupiah yang tidak besar karena pelaku asing masih menunggu akan muncul faktor positif di pasar internal.

Pelaku pasar optimistis bank-bank nasional akan menaikkan suku bunga bank, yang akan mendorong pendapatan bunga Surat Utang Negara (SUN) dan obligasi bergerak naik, katanya.

Apalagi, lanjut dia, pemerintah telah menaikkan target pertumbuhan ekonomi dari 6,3 persen menjadi 6,4 persen yang menunjukkan bahwa ekonomi nasional makin tumbuh.

"Kami optimistis koreksi terhadap rupiah tidak lama dan pada Jumat nanti akan kembali menguat, menyusul investasi asing di dalam negeri yang terus meningkat," katanya.

Irfan Kurniawan mengatakan, koreksi terhadap rupiah itu akibat pelaku melihat bursa Wall Street melemah karena upaya bank sentral AS yang akan melakukan intervensi lebih lanjut menimbulkan kekhawatiran para pedagang asing.

Kekhawatiran itu mendorong pelaku pasar lokal mengikutinya meski aksi lepasnya tidak sebesar apa yang dikhawatirkan pedagang dari luar negeri, katanya.

Hal ini, lanjut dia, menunjukkan pasar domestik masih menjanjikan bagi asing untuk menempatkan dananya lebih besar lagi.
(CS/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010