Moskow (ANTARA News) - Amerika Serikat menyambut keputusan presiden Rusia untuk melarang pengiriman sistem rudal pertahanan udara S-300 dan senjata-senjata lainnya ke Iran, kata seorang pejabat Gedung Putih.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional, Mike Hammer, menyambut baik langkah tersebut sebagai "pelaksanaan yang taat dan tegas atas pelaksanaan resolusi Dewan Keamanan Persatuan Bangsa Bangsa (DK PBB) Nomor 1929" yang diputuskan 9 Juni 2010, sebagaimana dikutip dari RIA Novosti-OANA.

Resolusi itu memberlakukan satu paket sanksi tambahan terhadap Iran, berkaitan dengan program nuklirnya yang kontroversial.

Pengumuman kepresidenan, yang termasuk pelarangan penjualan tank-tank tempur, kendaraan-kendaraan lapis baja, sistem artileri kaliber-besar, helikopter-helikopter militer, kapal-kapal dan rudal, adalah bagian dari tindakan Rusia untuk mematuhi resolusi.

Pejabat AS menambahkan bahwa presiden Rusia telah menunjukkan kepemimpinan "dalam pelaksanaan tanggung jawab Iran terhadap kewajian internasional dari awal sampai akhir."

Rusia menandatangani kontrak pengiriman ke Iran sistem S-300 beserta peralatannya sedikitnya untuk lima batalyon pada akhir 2007 senilai 800 juta dolar AS.

Pelaksanaan kontrak sejauh ini ditunda.

Para pakar sedang mempertimbangkan, apakah rudal termasuk dalam sanksi-sanksi yang diberlakukan kepada Iran oleh DK PBB Juni lalu.

Israel dan AS telah menyuarakan kekhawatiran terhadap rencana Rusia untuk memasok sistem S-300 berketepatan tinggi itu, dan mampu menghancurkan pesawat terbang pada jarak 150 kilometer, ke Iran.

Sampai sejauh ini belum ada persenjataan sistem semacam yang telah dikirimkan ke Iran.
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010