London (ANTARA News) - KJRI Dubai berhasil menyelesaikan permasalahan dan memulangkan 103 orang nakerwan bermasalah selama periode Juli hingga September secara bertahap, meskipun menghadapi berbagai tantangan dan keterbatasan di lapangan.
Hal itu disampaikan Konsul jenderal RI di Dubai Mansyur Pangeran dalan keterangan persnya yang diterima Antara London, Kamis.
Dikatakannya pemulangan para nakerwan bermasalah tersebut tidak semata-mata keberhasilan KJRI Dubai, namun juga berkat bantuan semua pihak terkait seperti Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kemlu, Ditjen Binapenta Kemnakertrans, BNP2TKI dan pihak Konsorsium Asuransi TKI.
Sebelumnya pada periode Mei hingga Juli lalu, KJRI Dubai menyelesaikan permasalahan dan memulangkan 57 orang nakerwan bermasalah, ujarnya.
Saat ini di wilayah kerja KJRI Dubai yang meliputi enam Emirat atau Negara Bagian wilayah utara diperkirakan terdapat kurang lebih 80.000 warga Indonesia yang sebagian besar nakerwan yang berprofesi sebagai pekerja rumah tangga.
Konjen Mansyur Pangeran mengatakan keberhasilan pemulangan nakerwan bermasalah tidak lepas dari peran para pemangku kepentingan dalam penempatan dan perlindungan TKI di Pusat yang membantu menyelesaikan permasalahan serius yang dihadapi KJRI Dubai.
"Meskipun kami disini menghadapi banyak keterbatasan dan kendala, namun berkat dukungan pihak terkait, sejak Mei lalu KJRI Dubai berhasil memasilitasi pemulangan sebanyak 160 TKW bermasalah yang sebelumnya di tampung di KJRI Dubai.
"Kami sangat menghargai adanya perhatian dari Pemerintah Pusat agar permasalahan TKI di Dubai dapat terselesaikan secara komprehensif ," ujar Konjen Mansyur Pangeran.
Lebih lanjut, Konjen Mansyur menegaskan KJRI tidak hanya memulangkan nakerwan bermasalah, tetapi juga memberikan bantuan mediasi dengan pihak agen penyalur lokal dan majikan agar para nakerwan bermasalah yang lari ke KJRI Dubai ke penampungan sementara dapat dipekerjakan kembali dengan majikan lainnya.
Sebelum dipulangkan, seluruh nakerwan bermasalah selama ini berada di penampungan sementara KJRI Dubai menjalani proses penyelesaian hukum dan administrasi dengan otoritas terkait seperti Kantor Imigrasi, kepolisian, agen penyalur lokal dan majikan di bawah bantuan dan mediasi KJRI Dubai.
Senang bisa kembali
"Alhamdulilah, akhirnya bisa kembali ke tanah air.... " demikian ungkap Tiri binti Danta dengan gembira Tiri binti Danta, Nakerwan asal Cirebon yang sempat menghuni penampungan sementara KJRI Dubai selama kurang lebih dua minggu merasa senang bisa kembali ke tanah air.
Tiri yang merupakan salah satu TKW yang baik dan tidak mengalami masalah besar karena ia dapat menyelesaikan kontraknya selama dua tahun. Namun setelah kontrak selesai majikannnya engan memproses pemulangannya, akhirnya ia memutuskan melarikan diri ke KJRI Dubai minta bantuan.
Tiri binti Danta merupakan salah satu dari enam Nakerwan bermasalah di penampungan sementara KJRI Dubai yang telah dibantu penyelesaian permasalahan dan kepulangannya oleh KJRI Dubai untuk keberangkatan pada hari Rabu 22 September.
Sejak Mei hingga September KJRI Dubai berhasil membantu sebanyak 246 nakerwan bermasalah yang dapat bekerja kembali dengan majikannya.
Walaupun telah diupayakan penyelesaian permasalahannya, jumlah nakerwan bermasalah yang menghuni penampungan sementara KJRI Dubai masih terdapat 106 orang.
Hal tersebut disebabkan karena jumlah TKW yang melarikan diri dari majikan selalu bertambah setiap harinya dan tidak sebanding dengan sumber daya yang dimiliki KJRI Dubai.
KJRI Dubai berusaha meningkatkan Sistem Pelayanan Warga (Citizen Service) dengan memberikan bantuan pelayanan dan perlindungan kepada WNI dan BHI yang bermasalah secara terpadu dengan melibatkan seluruh unsur yang ada di Perwakilan RI di luar negeri maupun Instansi terkait di dalam negeri. (ZG/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010