"Saat ini para gubernur se Indonesia berada di Yogyakarta mengikuti kegiatan rapat teknologi pertanian tepat guna yang dipimpin langsung oleh presiden, Susilo Bambang Yudhoyono. Saya pun telah mendapat ijin dari presiden untuk tidak hadir dalam acara itu karena saat ini merupakan hari kebahagiaan yang kita rasakan dalam rangka memperingati momentum bersejarah lahirnya daerah yang kita cintai ini," kata Anwar Adnan Saleh, di Mamuju, Rabu.
Anwar mengatakan, para gubernur se-Indonesia khususnya para gubernur se Sulawesi juga menyampaikan permohonan maaf tidak dapat ke Sulbar karena tengah menghadiri rapat teknologi tepat guna yang dipimpin langsung oleh Presiden, SBY.
Ia mengemukakan, lahirnya provinsi Sulbar melewati perjuangan yang sangat panjang, bahkan nyaris daerah ini gagal terbentuk karena pemerintah pusat kala itu tidak pernah memberikan kepastian atas aspirasi masyarakat yang ada di tanah Mandar.
Namun demikian, kata dia, gelora semangat para pejuang akhirnya terwujudkan pada tahun 2004 silam atas desakan semua elemen terhadap pemerintah untuk mengeluarkan rekomendasi terbentuknya provinsi Sulbar.
"Diakhir kepemimpinan presiden, Megawati Soekarno saat itu telah memberi kado indah atas tertandatanganinya rekomendasi pembentukan otonomi baru yang saat ini Sulbar telah menapaki usia ke enam tahun," urai Anwar.
"Hari ini adalah momentum yang sangat bersejarah bagi masyarakat yang berada di wilayah afdeling Mandar, karena perjuangan sejarah panjang untuk mendirikan provinsi otonom baru lahir yang kita peringati saat ini," ungkapnya.
Anwar mengatakan, para pejuang pembentukan Sulbar yang telah berpulang kepangkuan sang pencipta alam semesta maupun pejuang yang masih hidup akan tetap dikenang sepanjang masa.
"Semengat pembentukan provinsi ini terlahir setelah masyarakat yang mendiami afdeling Mandar, terkungkung dalam keterisolasian, keterbelakangan maupun penderitaan yang begitu dahsyat, sehingga para pejuang melakuka berbagai pergerakan untuk memekarkan daerah ini menjadi provinsi memisahkan dari induknya, Sulawesi Selatan," jelasnya.
Atas perjuangan tersebut, kata Anwar, masyarakat Sulbar harus banyak bersyukur karena tanpa perjuangan para pejuang itu, maka daerah ini akan tetap tertinggal. (ACO/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010