Dalam penyampaian pengantar nota keuangan rancangan APBD Perubahan Kota Semarang Tahun 2010, Wali Kota Semarang, Soemarmo, di Semarang, Rabu malam, mengatakan bahwa dalam pos belanja tidak langsung mengalami kenaikan 7,92 persen karena adanya kenaikan pos belanja pegawai sebesar Rp83,2 miliar.
Soemarmo mengatakan, kenaikan tersebut di antaranya, untuk menambah penganggaran pengangkatan tenaga harian lepas menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS), kenaikan tunjangan fungsional, tunjangan profesi, dan tambahan penghasilan guru pegawai negeri sipil SD.
"Awalnya belanja tidak langsung direncanakan sebesar Rp1,056 triliun, dibanding anggaran murni tahun 2010 mengalami kenaikan Rp77,5 miliar atau naik 7,92 persen," katanya.
Untuk pos belanja bantuan sosial, lanjut Soemarmo, mengalami kenaikan Rp17 miliar, di antaranya untuk menambah pemberian bantuan kepada organisasi atau warga masyarakat dan belanja bantuan partai politik.
Sementara yang mengalami penurunan adalah belanja hibah dan belanja tidak terduga, masing-masing sebesar Rp13 miliar dan Rp9,6 miliar.
Soemarmo menambahkan pada pos belanja langsung pada APBD Perubahan Kota Semarang 2010 direncanakan sebesar Rp847 miliar, dibanding anggaran murni mengalami kenaikan sebesar Rp147 miliar atau naik sebesar 21,09 persen.
"Kenaikan tersebut disebabkan antara lain untuk penambahan dana jaminan kesehatan masyarakat, peningkatan pelayanan pendidikan, peningkatan pelayanan rumah sakit umum daerah, dan peningkatan kualitas infrastruktur," katanya.
Kenaikan tersebut, tambah Soemarmo, juga disebabkan karena peningkatan sarana prasarana permukiman dan peningkatan kualitas infrastruktur dan estetika kota serta penanggulangan bencana. (N008/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010