“Orang tua juga perlu cerdik dalam menyikapi PJJ khususnya terkait sistem evaluasi pembelajaran,”...
Jakarta (ANTARA) - Pemerhati pendidikan yang juga konsultan pendidikan dari Universitas Kebangsaan Malaysia Saufi Sauniawati mengatakan orang tua perlu mempersiapkan anak dalam menghadapi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.
“Bekali anak tentang bagaimana cara penerapan protokol kesehatan yang baik sewaktu berada di area publik seperti sekolah. Orang tua juga perlu mulai kembali mendisiplinkan jam tidur dan jam bangun anak yang berubah karena pelaksanaan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ),” ujar Saufi di Jakarta, Kamis.
Dia menambahkan metode PJJ di Tanah Air kurang optimal karena tidak semua guru siap melakukan PJJ. Selain sarana prasarana seperti ketersediaan gawai dan juga internet, juga kesibukan orang tua serta kendala keuangan akibat pembelian kuota atau paket internet.
“Peranan guru selama ini yang berfungsi sebagai motivator dan bertugas melakukan proses monitoring, serta pendampingan atau fasilitator bagi siswa, harus diemban oleh orang tua yang sudah sibuk dalam bekerja dan berakibat menimbulkan banyak masalah baru, diantara makin rendahnya motivasi anak dalam belajar,” terang dia.
Saufi menyambut baik pelaksanaan PTM terbatas dengan catatan harus dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan pengawasan oleh pihak sekolah dan pemerintah daerah.
Baca juga: Kemendikbudristek: 33 persen sekolah sudah terapkan PTM terbatas
Baca juga: PTM terbatas pertimbangkan kondisi di daerah, sebut Kemendikbudristek
Meski sekolah menawarkan opsi PTM terbatas jika guru dan tenaga kependidikannya telah mendapatkan vaksinasi lengkap, sekolah tetap wajib memberikan opsi PJJ.
“Orang tua juga perlu cerdik dalam menyikapi PJJ khususnya terkait sistem evaluasi pembelajaran,” jelas dia.
Manajer Produk Faber-Castell International Indonesia, Christian Herawan, mengatakan pihaknya menghadirkan paket belajar daring yang diperuntukkan untuk membantu pelaksanaan PJJ siswa.
“Selama ini gawai yang menjadi perangkat utama PJJ kurang optimal dalam mendukung kegiatan pembelajaran,” kata Herawan.
Orang tua terkadang direpotkan dengan keharusan menyiapkan materi secara cetak mendapatkan materi dari pengajar. Hal itu tidak kan terjadi kembali jika materi evaluasi maupun pembelajaran tersebut dapat langsung dijawab melalui gawai. Paket belajar tersebut terdiri dari alat tulis yang lengkap seperti pensil, penghapus dan juga pulpen yang dibutuhkan saat belajar, serta dilengkapi dengan stylus yang membantu pembelajaran di gawai.
Baca juga: PMI Pusat akan disinfektan sekolah menyusul PTM secara terbatas
Baca juga: Kemendikbudristek ingatkan jangan banyak materi saat PTM terbatas
Pewarta: Indriani
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021