London (ANTARA News/Reuters) - Satuan tugas anti-perompakan Uni Eropa(EU) akan memperluas kawasan operasinya untuk mengatasi seranganperompak Somalia yang semakin jauh, kata pasukan EU itu, Rabu.
Patroli EU NAVFOR saat ini meliputi Teluk Aden, kawasan pantai Somaliadan bagian-bagian Lautan India. Seorang juru bicara mengatakan bahwakawasan patroli ini akan diperluas hingga melampaui Seychelles.
"Perubahan prosedural ini akan memungkinkan satuan-satuan EU NAVFORberoperasi semakin efektif lebih jauh lagi ke arah timur di LautanIndia, yang memberi mereka kemampuan lebih besar untuk mengacaukan danmenghalangi perompak di kawasan luas ini," kata Mayor Jendral BusterHowes, panglima operasi EU NAVFOR Somalia, dalam sebuah pernyataan.
Seorang juru bicara NAVFOR menolak memberikan penjelasan terinci lebihlanjut mengenai jangkauan dan lokasi patroli-patroli yang akan datang,dengan alasan demi keamanan dan kefektifan menangani perompak.
Perompak yang beroperasi di lepas pantai Somalia meningkatkan seranganpembajakan terhadap kapal-kapal di Lautan India dan Teluk Aden meskiangkatan laut asing digelar di lepas pantai negara Tanduk Afrika itu.
Perairan di lepas pantai Somalia merupakan tempat paling rawanpembajakan di dunia, dan Biro Maritim Internasional melaporkan 24serangan di kawasan itu antara April dan Juni tahun 2008 saja.
Angka tidak resmi menunjukkan 2009 sebagai tahun paling banyakperompakan di Somalia, dengan lebih dari 200 serangan -- termasuk 68pembajakan yang berhasil -- dan uang tebusan diyakini melampaui 50 jutadolar.
Perompak menyerang lebih dari 130 kapal dagang pada tahun itu, ataunaik lebih dari 200 persen dari serangan tahun 2007, menurut BiroMaritim Internasional.
Kelompok-kelompok bajak laut Somalia, yang beroperasi di jalurpelayaran strategis yang menghubungkan Asia dan Eropa, memperoleh uangtebusan jutaan dolar dari pembajakan kapal-kapal di Lautan India danTeluk Aden.
Patroli angkatan laut multinasional di jalur pelayaran strategis yangmenghubungkan Eropa dengan Asia melalui Teluk Aden yang ramai tampaknyahanya membuat geng-geng perompak memperluas operasi serangan merekasemakin jauh ke Lautan India.
Dewan Keamanan PBB telah menyetujui operasi penyerbuan di wilayahperairan Somalia untuk memerangi perompakan, namun kapal-kapal perangyang berpatroli di daerah itu tidak berbuat banyak, menurut MenteriPerikanan Puntland Ahmed Saed Ali Nur.
Pemerintah transisi lemah Somalia, yang saat ini menghadapipemberontakan berdarah, tidak mampu menghentikan aksi perompak yangmembajak kapal-kapal dan menuntut uang tebusan bagi pembebasankapal-kapal itu dan awak mereka.
Perompak, yang bersenjatakan granat roket dan senapan otomatis,menggunakan kapal-kapal cepat untuk memburu sasaran mereka.
Somalia dilanda pergolakan kekuasaan dan anarkisme sejakpanglima-panglima perang menggulingkan diktator militer Mohamed SiadBarre pada 1991. Selain perompakan, penculikan dan kekerasan mematikanjuga melanda negara tersebut. (M014/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010