Pekanbaru (ANTARA News) - Nelayan berhasil menemukan seorang korban kapal yang tenggelam di perairan Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, dalam kondisi meninggal dunia.

"Pertama saya kira boneka mengapung di laut, ternyata setelah didekati jenazah," kata nelayan yang mengaku bernama Nyem (45) kepada kontributor ANTARA di Desa Bekawan, Indragiri Hilir, Rabu.

Sebuah kapal kayu yang berlayar dari Tanjung Balai Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, tenggelam di sekitar perairan Tanjung Bakung, Kecamatan Concong, Kabupaten Indragiri Hilir pada Selasa (21/9) sekitar pukul 04.00 WIB.

Identitas korban meninggal dunia itu diketahui adalah anak berusia tiga tahun bernama Oval bin Syarifuddin. Nyem menemukan jasad korban secara tidak sengaja ketika sedang melaut di perairan Sungai Sabar, Desa Bekawan, sekitar pukul 15.00 WIB.

Lokasi penemuan korban cukup jauh dari lokasi tenggelamnya kapal, yaitu sekitar tiga jam dari tempat kejadian.

Menurut Nyem, kondisi badan korban masih utuh namun sudah membengkak akibat banyak kemasukan air.

"Saat mengangkat dari laut saya takut badannya rusak, jadi saya bungkus dengan selimut," ujarnya.

Nyem membawa jenazah Oval ke Desa Bekawan, dan dari sana keluarga korban langsung membawanya pulang ke Tanjung Balai Karimun.

Hingga Rabu sore, jumlah korban kapal tenggelam yang telah ditemukan mencapai 31 orang. Empat korban diantaranya telah meninggal dunia. Antara lain Rosimah (40), Agustina binti Pattagesa (35), Syakban bin Syarifuddin (3), dan terakhir Oval bin Syarifuddin (3).

Sedangkan, korban yang selamat berjumlah 27 orang dan banyak yang telah dipulangkan ke Tanjung Balai Karimun.

Tim gabungan dari kepolisian, Syahbandar, Tim SARNAS Pekanbaru, dan warga setempat kini masih terus melakukan pencarian terhadap korban yang hilang. Hingga Rabu siang, diperkirakan masih ada tiga penumpang kapal yang belum ditemukan.

Kapal itu sejatinya adalah kapal barang yang digunakan mengangkut penumpang untuk menuju Kecamatan Nipah Panjang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi.

Para penumpang dikabarkan masih satu keluarga yang berencana untuk menghadiri pesta pernikahan.

Kuat dugaan kapal kayu itu tenggelam akibat adanya kebocoran setelah dihantam gelombang besar. (*)

(T.F012*ANT-027/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010