Jakarta (ANTARA) - Operator seluler Smartfren menggelar uji coba jaringan 5G tahap kedua bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk berbagai skenario penggunaan, termasuk modem WiFi atau MiFi.
"Kami harapkan hasil uji coba ini bisa membuat kesimpulan, dengan spektrum frekuensi milimeterwave, kita bisa melayani hal spesifik seperti apa," kata Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys, saat jumpa pers virtual, Kamis.
Baca juga: Menkominfo: Jaringan internet Labuan Bajo-Mandalika telah terpasang
Smartfren menguji coba jaringan 5G di spektrum frekuensi milimeterwave 28GHz, pita frekuensi yang belum pernah digunakan layanan seluler.
Pita frekuensi tertinggi yang saat ini digunakan operator seluler berada di 2,3GHz. Dalam uji coba kali ini, jaringan 5G digunakan pada Mifi, pemutaran video 360 derajat, virtual reality (VR), game VR dan augmented reality.
Pada uji coba hari ini, kecepatan 5G Smartfren mencapai 1,8GBps di berbagai perangkat customer premise equipment (CPE), termasuk MiFi 5G.
Uji coba kali ini bukan merupakan bagian untuk mendapatkan izin menggelar layanan 5G, melainkan penelitian bagaimana karakteristik layanan seluler 5G ketika berjalan di spektrum milimeterwave.
Menurut Smartfren, spektrum frekuensi ini menantang karena penetrasi pendek.
Jika hasil uji coba memuaskan, mereka akan melaporkan ke kementerian bahwa pita frekuensi ini bisa digunakan industri seluler.
Smartfren pada medio 2019 lalu pernah menguji coba jaringan 5G di pusat produksi minyak Marunda Refinery di Bekasi, Jawa Barat.
Uji coba yang menggunakan spektrum frekuensi 28GHz tersebut mencapai 8,7GBps dalam skenario pengendalian jalur logistik pengiriman barang dan pemeliharaan peralatan produksi dengan metode virtual reality dan drone.
Baca juga: Menkominfo: 50 persen UMKM nasional "onboarding" digital pada 2024
Baca juga: Pemerintah upayakan aplikasi 5G dalam negeri
Baca juga: Pemerintah dorong operator seluler uji coba 5G
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021