Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana menyatakan sudah menyiapkan strategi untuk menyudahi dualisme Arema FC, yang hingga saat ini menjadi polemik di kalangan Aremania, atau para suporter Singo Edan.
Gilang mengatakan bahwa salah satu langkah yang ditawarkan adalah, dengan menggabungkan dua aktivitas pengelolaan sepak bola melalui pembelian Arema Indonesia, yang kini berlaga di Liga 3 Regional Jawa Timur.
"Kami sangat membuka diri, dan mengajak bersama, agar Arema Indonesia menjadi kesatuan besar klub yang dibanggakan Aremania," kata Gilang, di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis.
Gilang menambahkan, dengan adanya langkah yang disiapkan tersebut, diharapkan bisa menyelamatkan Arema, dari konflik dualisme. Penyatuan Arema tersebut, sesuai dengan keinginan para Aremania.
Baca juga: Presiden klub siap gabungkan dua Arema
Nantinya, lanjut Gilang, usai langkah pembelian Arema Indonesia tersebut, dinilai akan lebih mudah dalam melakukan koordinasi dengan seluruh pihak pemangku kepentingan Arema, termasuk dengan pihak Yayasan Arema.
"Ini itikad baik, dan jalan kami yang terasa paling tepat untuk menyatukan Arema, dengan cara menjadi satu pengelolaan," tambah Gilang.
Arema Indonesia, akan dijadikan bagian penting sebagai klub, yang akan mencetak pemain-pemain muda Arema. Kompetisi Liga 3, dinilai bisa menjadi wadah untuk menambah jam terbang para pemain muda Arema.
"Kompetisi Liga 3 menjadi area menambah jam terbang bagi pemain pemain muda dalam meniti karir di sepak bola. Apalagi ada momentum mendekati kompetisi Liga 3 akan digelar," ujar Gilang.
Baca juga: Arema FC tunjuk pengusaha muda Gilang Pramana sebagai presiden klub
Gilang mengaku, niat untuk membeli Arema Indonesia merupakan inisiatif yang disiapkan oleh dirinya, yang baru saja ditunjuk sebagai Presiden Arema FC. Langkah tersebut diambil karena Aremania menginginkan dualisme untuk segera diakhiri.
Gilang menambahkan, pihaknya mengharapkan dukungan penuh dari seluruh pihak termasuk Aremania, untuk mewujudkan satu Arema. Selain itu, pihaknya juga menginginkan adanya masukan berupa saran, agar upaya untuk mengakhiri dualisme Arema bisa segera terwujud.
"Kami juga ingin mendapatkan banyak dukungan, dan masukan agar langkah ini bisa cepat terwujud. Kami mengetuk hati banyak pihak agar sungguh-sungguh bersama melangkah demi Arema berprestasi dan Aremania bersatu kembali," kata Gilang.
Pada 2020, para suporter Arema yang biasa disapa sebagai Aremania, menggelar aksi damai di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang, Jawa Timur, menuntut konflik dualisme klub kesayangan mereka disudahi.
Adanya konflik dualisme Arema yang telah berlangsung selama sembilan tahun tersebut, oleh Aremania dinilai mengancam hilangnya identitas asli klub Arema, yang merupakan klub kebanggaan warga Malang Raya tersebut.
Baca juga: Arema FC berkomitmen jalankan regulasi prokes dalam Liga 1
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021