Uji coba itu akan memantau respons imun dari 900 anak-anak "dalam mempersiapkan vaksinasi terhadap anak ke depannya," tulis unggahan Kantor Media Abu Dhabi di Twitter, Rabu.
Sheikh Theyab bin Mohammed, putra penguasa de facto Uni Emirat Arab dan putra mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan mendampingi anak-anak mereka, keponakan dan sepupu untuk mengikuti studi tersebut, katanya.
Pada Mei UAE menyetujui penggunaan darurat vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech pada anak berusia 12-15 tahun. Dubai, anggota terbesar kedua federasi UAE, mulai memvaksinasi kelompok usia itu pada Juni ini.
UAE, yang memiliki tingkat imunisasi tertinggi di dunia, pada Rabu mencatat 2.001 infeksi baru COVID-19, sehingga totalnya menjadi 603.961 kasus, dengan 1.738 kematian. Pihaknya tidak memberikan laporan mengenai COVID-19 dari masing-masing tujuh emirat.
Negara Teluk itu memimpin uji klinis Tahap III vaksin buatan China Sinopharm dan mulai memproduksinya melalui usaha patungan antara Sinopharm dan perusahaan tekonologi Grup 42 yang berbasis di Abu Dhabi.
Sumber: Reuters
Baca juga: Penerapan protokol kesehatan ketat, cara efektif UEA atasi COVID-19
Baca juga: Tangani COVID-19, BUMN siap kolaborasi teknologi dengan perusahaan UEA
Baca juga: Lawan COVID-19, UAE berkomitmen perkuat kerja sama internasional
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021