Ambon (ANTARA) - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Ambon, Maluku, mengalami peningkatan signifikan dibandingkan periode tahun 2020, yakni menjadi 81 pasien dengan dua pasien meninggal dunia hingga Juni 2021.
"Kasus DBD tahun ini meningkat dua kali lipat jika dibandingkan periode yang sama tahun 2020, yang hanya 41 kasus,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy, Kamis.
Baca juga: Ini strategi Kemenkes tekan kasus dengue hingga 2030
Ia menjelaskan, kasus DBD terbanyak ada di Kecamatan Sirimau mencapai 43 kasus, selanjutnya Nusaniwe 18, Baguala 11, Leitimur Selatan enam, dan Kecamatan Teluk Ambon tiga kasus.
“Untuk pasien yang meninggal dunia ada di Kecamatan Baguala, satu orang meninggal pada bulan April dan yang kedua pada bulan Juni 2021," katanya.
Mangantisipasi penambahan kasus, kata Wendy, pihaknya telah melakukan fogging (pengasapan) sebanyak dua kali pada setiap kawasan yang menjadi lokasi penularan.
Baca juga: Tanggulangi DBD, Makassar siapkan pengadaan 153 unit alat "fogging"
Tindakan fogging, hanya efektif membasmi nyamuk dewasa, yang terpenting adalah faktor kebersihan lingkungan.
Sedangkan untuk memusnahkan jentik nyamuk, warga dimintakan untuk melakukan pembersihan sarang nyamuk dengan melaksanakan 3M, yakni menguras dan menyikat tempat penampungan air secara rutin, menutup rapat wadah tempat penampungan air, serta memanfaatkan barang bekas atau daur ulang.
Baca juga: Di tengah pandemi, warga Sulsel diingatkan hidup sehat cegah DBD
Selain fogging, Dinkes melalui Puksesmas juga melaksanakan pemberian bubuk abate gratis bagi masyarakat untuk membasmi larva nyamuk.
Pihaknya berharap, warga Kota Ambon dapat mewaspadai peningkatan kasus DBD, dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan terutama saat musim penghujan, dimana nyamuk lebih cepat berkembang biak.
Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021