"Kira-kira listingnya awal Februari 2011," kata Deputi Bidang Restrukturisasi dan Privatisasi Kementerian BUMN, Mahmudin Yasin, usai rapat bersama panitia kerja privatisasi BUMN di Gedung DPR, Jakarta, Rabu.
Menurut dia, penundaan itu dilakukan karena pemerintah masih perlu menunggu audit laporan keuangan perusahaan untuk September 2010.
"Garuda kan cabangnya banyak, anak perusahaannya juga banyak, jadi kita harus teliti," ujarnya.
Yasin menambahkan bahwa penawaran saham maskapai milik pemerintah itu akan dilakukan pada pekan kedua Januari 2011.
Sebelumnya, PT Garuda Indonesia menjadwalkan roadshow ke sejumlah negara pada November 2010. Hal itu terkait rencana perusahaan melepas kepemilikan saham ke publik melalui proses penawaran umum terbatas.
Sementara itu, target dana yang diharapkan bisa diperoleh dari penjualan saham ke publik tersebut berkisar Rp3-4 triliun.
Sebelumnya, pemerintah dan Garuda telah menunjuk UBS dan Citigroup sebagai agen penjual global untuk IPO.
Awalnya, sebanyak tujuh perusahaan sekuritas asing telah menawarkan diri sebagai agen penjual global untuk rencana IPO Garuda itu. Agen penjual global itu nantinya akan menawarkan saham Garuda di pasar internasional.
Penjamin pelaksana emisi yang akan menangani IPO maskapai terbesar di Indonesia itu adalah PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas.
(E014/B010)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010