Pekanbaru (ANTARA News) - Dua orang korban kapal tenggelam di perairan Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, ditemukan sudah meninggal dunia, kata Kepala Satuan Polisi Perairan Polres setempat AKP Elfizar, Rabu.

"Saya baru saja mendapat informasi ada dua orang korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia," kata Elfizar ketika dihubungi dari Pekanbaru.

Sebuah kapal kayu yang berlayar dari Tanjung Balai Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, tenggelam di sekitar perairan Tanjung Bakung, Kecamatan Concong, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau pada Selasa (21/9) lalu sekitar pukul 04.00 WIB.

Berdasarkan informasi dari kontributor ANTARA yang ikut dalam proses pencarian korban, identitas dua penumpang kapal yang tewas antara lain bocah berusia tiga tahun bernama Syakban bin Syarifudin dan Agustina binti Pattagesa, perempuan berusia 35 tahun.

Keduanya ditemukan mengapung di laut oleh nelayan setempat. Jenazah dua korban itu kini dibawa pihak keluarga mereka ke Tanjung Balai Karimun.

Menurut Elfizar, dalam proses pencarian selama dua hari terakhir, jumlah korban kapal yang telah ditemukan mencapai 30 orang.

Tiga orang korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, salah satunya bernama Hasimah, seorang perempuan berusia 40 tahun, yang kini sudah dibawa pihak keluarganya ke Tanjung Balai Karimun. Sedangkan, sebanyak 27 korban dalam kondisi selamat yang 18 orang diantaranya juga telah dipulangkan ke Tanjung Balai Karimun.

"Sisanya masih mendapat perawatan di Desa Bekawan, Inhil," ujarnya.

Ia mengtakan tim gabungan dari kepolisian, Syahbandar, Tim SARNAS Pekanbaru, dan warga setempat kini masih terus melakukan pencarian terhadap korban yang hilang. Hingga Rabu siang, diperkirakan masih ada tiga penumpang kapal yang belum ditemukan.

Menurut informasi, jumlah penumpang yang berada di kapal naas tersebut mencapai 33 orang. Kapal itu sejatinya adalah kapal barang yang digunakan mengangkut penumpang untuk menuju Kecamatan Nipah Panjang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi.

Para penumpang dikabarkan masih satu keluarga yang berencana untuk menghadiri pesta pernikahan.

Kuat dugaan kapal kayu itu tenggelam akibat adanya kebocoran setelah dihantam gelombang besar.

(F012/Z003/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010