Medan (ANTARA News) -Kepolisian belum dapat memastikan kesamaan senjata api yang digunakan kelompok penyerang Mapolsek Hamparan Perak dengan senjata yang digunakan dalam perampokan Bank CIMB Niaga.
Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Oegroseno di Medan, Rabu, mengatakan, ia belum dapat memastikan hal itu karena masih dalam proses penyelidikan dan pemeriksaan Laboratorium Forensik (Labfor) Cabang Medan.
Berdasarkan selongsong yang ditemukan di Mapolsek Hamparan Perak, diperkirakan senjata api yang digunakan kelompok penyerang itu berjenis AK dan senjata berpeluru 5,6 milimeter.
Mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri itu tidak menyebutkan jenis AK yang dipergunakan, apakah AK-47 atau AK-56.
Meski telah diketahui jenis selongsongnya tetapi, Kapolda Sumut belum dapat memastikan kesamaannya dengan senjata api yang digunakan pelaku perampokan Bank CIMB Niaga Medan pada 18 Agustus 2010.
"Bukti pelurunya masih diselidiki Labfor," kata mantan Kapolda Sulawesi Tengah tersebut.
Sebelumnya, Mapolsek Hamparan Perak yang dibawah wilayah hukum Polres KP3 Belawan diserang kelompok tidak dikenal dengan menggunakan senjata api pada Rabu dinihari sekitar pukul 00:30 WIB.
Akibat penyerangan itu, tiga personel Polsek Hamparan Perak yakni Aiptu Baik Sinulingga, Aiptu Deto Sutejo dan Bripka Riswandi tewas tertembak.
Selain itu, penyerangan yang dilakukan kelompok berjumlah sekitar 10 orang tersebut juga menyebabkan sejumlah kaca di tempat tersebut rusak terkena tembakan.
Pihak kepolisian memberlakukan status waspada tingkat tinggi terhadap keamanan di Kota Medan dan sejumlah wilayah perbatasan.
(ANT/A024)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010