Jakarta (ANTARA News) - Sebuah penelitian di Australia mengungkapkan bahwa ada hubungan jelas antara masa pengasuhan anak yang buruk denngan anak-anak yang mesti mengalami masalah kesehatan mental.
Penelitian yang dilakukan oleh Australian Institute of Family Studies (AIFS) itu menunjukkan depresi dan rasa cemas yang meningkat di kalangan orang dewasa muda yang mengalami pengasuhan yang buruk di masa kecil.
Sebaliknya, masa pengasuhan yang baik menunjukkan sumbangsih sosial dan kemanfaatan lainnya karena bisa mencegah anak mengalami masalah kesehatan mental.
"Anak yang tumbuh oleh orang tua yang suportif menunjukkan nilai tertinggi dalam kekuatan pribadi, kompetensi sosial, kepercayaan dan toleransi terhadap orang lain, dan umumnya dipercaya pihak berwenang seperti polisi atau pemerintah," ujar peneliti AIFS Diana Smart.
"Meletakkan fondasi kuat seperti itu mampu menyangga anak dari terbangunnya masalah kesehatan mental."
Penelitian ini mengambil data dari seribu anak muda yang berusia antara 23-24 tahun. Hasilnya menunjukkan hampir seperempat (23 persen) dari anak muda yang disurvey dilaporkan mendapat satu atau lebih bentuk pengasuhan yang salah selama masa kanak-kanak.
Kisarannya dari tertinggi 17 persen yang dilaporkan mengalamim perlakuan emosional yang salah, sampai yang terendah tiga persen terendah yang dilaporkan telah ditelantarkan selama masa pengasuhan.
Kesulitan-kesulitan keluarga lainnya adalah termasuk 18 persen yang mengalami kemiskinan, dan 12 persen yang tumbuh bersama orang tua yang mengidap gangguan mental atau mengalami kekerasan dalam rumah tangga.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa 30 persen dari mereka yang memiliki keluarga yang tidak suportif megalami depresi di masa dewasa, sementara 12 persen lainnya mengalami pengalaman sebaliknya karena mempunyai orang tua yang suportif.
Seperempat dari mereka yang tumbuh dalam keluarga yang suportif menderita penyakit cemas, sebaliknya 14 persen anak muda berbahagia karena memiliki pengalaman masa kecil yang positif.
Meskipun ada perbedaan di masa kecil, ada kencendurungan umum pada 94 persen dari seluruh peserta survey yang setuju bahwa orang tua mereka telah mengajari mereka cinta dan kasih sayang.
"Penelitian itu menunjukkan bahwa perlakuan baik selama masa masa dewasa kaum muda tergantung pada investasi aktif orang tua dalam cinta, kasih sayang dan dorongan selama masa kecil anak," kata Direktur AIFS Professor Alan Hayes.
"Itu tidak hanya soal ketiadaan pengalaman negatif yang membuat perbedaan, namun juga mengenai masa pengasuhan orang tua yang berkualitas tinggi," tambahnya.
Dta lainnya dari the AIFS menunjukkan, pada beberapa titik di masa kecil mereka, lima sampai sepuluh persen dari anak Australia akan mengalami penganiayaan fisik, 11 persen bakal menghadapi kekerasan emosional, dan 12 sampai 23 persen akan menghadapi masalah kekerasan dalam keluarga.
Juga, lebih dari delapan persen anak laki-laki dan 12 persen anak perempuan bakal mengalami pelecehan seksual parah. (*)
Sidney Morning Herald/Yudha Pratama/Jafar Sidik
Penerjemah: Yudha Pratama Jaya
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010