Denpasar (ANTARA) - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mendukung upaya penguatan perlindungan anak dan perempuan yang kondisinya cukup rentan di tengah situasi pandemi COVID-19.

"Di tengah situasi ini, kaum perempuan dan anak adalah kelompok rentan yang membutuhkan perhatian dan perlindungan," kata Wagub Bali saat menghadiri Rakornas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Denpasar, Rabu.

Ia menyampaikan hal tersebut didasari fakta makin banyak perempuan dan anak yang harus menanggung beban akibat dampak pandemi COVID-19.

Mengikuti pemberitaan yang berkembang di berbagai media, ia menyebut kelompok perempuan dan anak bahkan kerap menjadi sasaran tindak kriminal.

Menurut dia, pandemi COVID-19 tak hanya berdampak pada sektor kesehatan, tetapi juga berimbas pada bidang lain seperti ekonomi, sosial hingga keamanan.

"Saya berharap, Rakornas ini menghasilkan rumusan yang bermanfaat bagi masyarakat, khususnya terkait penguatan perlindungan terhadap perempuan dan anak," ucap pria yang biasa disapa Cok Ace itu.

Pria yang juga Ketua Badan Pimpinan Daerah (BPD) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali itu menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) karena telah ikut berpartisipasi dalam program Work from Bali.

Ia berharap, kegiatan ini membawa angin segar bagi kebangkitan sektor pariwisata Bali.

Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) I Gusti Ayu Bintang Darmawati menyampaikan terima kasih atas sambutan luar biasa dari jajaran Pemprov Bali.

Wanita yang akrab disapa Bintang Puspayoga itu mengatakan kegiatan ini menjadi bagian dari program pemulihan Bali yang tengah diupayakan pemerintah.

"Kegiatan dilaksanakan dengan pola hybrid, secara offline dari 16-18 Juni kami laksanakan di Bali. Sementara provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia mengikuti secara online," katanya..

Sependapat dengan Wagub Cok Ace, Bintang Puspayoga juga menyinggung pentingnya upaya penguatan perlindungan terhadap perempuan dan anak. Hal ini menurutnya sangat penting karena sebagian besar penduduk Indonesia adalah kelompok perempuan dan anak.

"Perhatian terhadap perempuan dan anak mesti menjadi prioritas karena secara umum berkaitan dengan peningkatan kualitas SDM," ujarnya.

Khusus terkait perlindungan anak, ia menekankan agar pemerintah daerah mulai jenjang provinsi hingga kabupaten/kota memperkuat keberadaan Forum Anak.

Baca juga: KPPPA: Penanganan kasus berbasis gender lindungi perempuan
Baca juga: Pandemi COVID-19 berdampak besar pada kaum perempuan di Bali

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2021