Lomba egrang ini untuk melestarikan budaya kita, yaitu olahraga tradisionalKediri, Jatim (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menggelar seleksi para pelajar tingkat sekolah menengah pertama (SMP) dalam lomba olahraga tradisional egrang.
"Lomba egrang ini untuk melestarikan budaya kita, yaitu olahraga tradisional. Hasil dari ini untuk seleksi di tingkat provinsi," kata panitia pelaksana kegiatan Gutomo di Lapangan Desa Paron, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Rabu.
Ia mengatakan dalam permainan ini juga sudah ada aturan pakem. Permainan ini juga aman untuk anak-anak baik sekolah dasar (SD), SMP, hingga umum.
Egrang adalah permainan tradisional dengan menggunakan tongkat dengan ditambah pijakan kaki. Dengan itu, yang naik egrang harus bisa menyeimbangkan tubuhnya untuk bisa mengangkat dan berjalan.
Dalam seleksi ini, kata Gutomo, dibuat estafet. Para peserta harus melintasi dengan panjang lintasan 50 meter dan tiga kali estafet. Nantinya yang lolos seleksi akan dikirim ke lomba tingkat provinsi.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Seksi Pemuda dan Olahraga Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri Tri Setyo Nugroho mengatakan dalam lomba egrang ini, yang ikut seleksi adalah pelajar tingkat SMP. Seluruh sekolah mengirimkan wakilnya ikut serta lomba ini.
Para peserta yang lolos seleksi nantinya akan diikutsertakan dalam lomba tingkat Provinsi Jatim yang akan digelar sekitar Juli-Agustus 2021 di Pacitan.
Selain lomba egrang, dinas pendidikan juga telah menggelar lomba terompah yaitu dengan menggunakan bakiak panjang yang berisi beberapa orang. Lomba terompah itu sudah dilakukan pada Selasa (15/6/) juga sudah selesai dan didapat perwakilan untuk ikut serta dalam lomba.
Tri Setyo juga memberikan apresiasi karena peserta antusias ikut lomba ini. Hal itu terlihat dari semangat mereka yang pantang menyerah menggunakan egrang dan harus estafet.
"Alhamdulillah antusias masing-masing kepala sekolah untuk mengikutsertakan anak-anaknya tinggi. Ini juga melestarikan sejarah, ini permainan nenek moyang. Nantinya akan ikut dua lomba, yakni egrang dan trompah. Untuk egrang tiga orang, trompah lima orang," kata dia.
Kegiatan lomba itu cukup meriah. Para peserta harus menyeimbangkan badannya naik egrang, yakni alat yang terbuat dari bambu. Selain itu, peserta harus berlomba, saling mendahului dengan menggunakan egrang untuk menjadi pemenang.
Baca juga: Ribuan anak ramaikan pecah rekor egrang dunia
Baca juga: Festival egrang di Jember
Baca juga: Semua bisa main egrang di Festival Musik Bambu Nusantara
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021