Banda Aceh (ANTARA News) - Pencarian sisa korban kapal tenggelam diperairan Selat Malaka sekitar wilayah Idi, Kabupaten Aceh Timur, mulai Kamis (22/1) dihentikan, setelah selama delapan hari tim SARbekerja keras menelusuri laut untuk menemukan belasan penumpang yanghilang.
Komandan Pos Angkatan Laut Satuan Radar Idi Rayek,Letda Tedi Sutardi saat dihubungi dari Banda Aceh, Kamis, menyatakan,mulai hari ini pencarian dihentikan, setelah hari terakhir, Rabu (21/1)tim SAR, Angkatan Laut, Pol Airud dan nelayan tidak menemukan sisakorban kapal tenggelam.
Sebuah kapal kayu yang membawa 48 orang tenaga kerja Indonesia dariAceh, Sumut, dan Pulau Jawa tenggelam diterjang gelombang besar sekitar15 mil dari pantai Idi, Selasa (13/1) malam, dalam pelayaran dariPenang, Malaysia.
Dari jumlah itu sebanyak 25 penumpang ditemukan selamat, sembilan orangditemukan tewas dan 14 orang lainnya dilaporkan hilang.
"Kami sudah delapan hari mencari korban, namun tidak semuanyadiketemukan. Diperkirakan sisa korban itu sudah tenggelam ke dasarlaut," katanya.
Ia menyatakan, para TKI tersebut terpaksa meninggalkan Malaysia, karenatidak memiliki dokumen yang sah, sehingga pemerintah setempat mengusirmereka.
Khusus warga Aceh, karena surat tsunami yang diberikan PemerintahMalasyia sudah habis masa berlakukanya sejak Desember 2008, sehinggamereka tidak diizinkan lagi tinggal di negara tersebut. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009