regulasinya tidak memperbolehkan adanya seorang driver
Jakarta (ANTARA) - Pakar yang merupakan dosen Departemen Desain Produk Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Agus Windharto mengatakan dua masinis yang mengoperasikan kereta cepat akan jauh lebih baik daripada satu masinis yang biasa dijumpai di luar negeri.
"Kita lihat advantage-nya (manfaat) jauh lebih banyak kalau kita menggunakan dua driver (masinis) beda dengan di luar negeri karena di luar negeri itu mungkin gaji seorang driver itu bisa 7 ribu dolar AS mungkin kalau di Indonesia bisa seperlimanya, jadi dengan dua driver ngak masalah gitu kita nggak perlu terlalu irit orang lah di sini," kata Agus dalam seminar virtual Desain, Uji Model Aerodinamika dan HVAC Kereta Api Cepat, Jakarta, Rabu.
Agus menuturkan desain kereta api yang dirancang pihaknya dibuat dengan dua orang masinis, karena di regulasi di Indonesia juga mengharuskan dua masinis.
Peranan dua masinis penting karena beban stres yang ditanggung seorang masinis sangat besar sehingga lebih baik dikemudikan oleh dua orang masinis, seperti pesawat terbang yang dikemudikan oleh dua orang yakni pilot dan kopilot.
Baca juga: BPPT: Kereta cepat fokus desain hemat energi, kenyamanan dan kesehatan
Baca juga: Presiden tinjau pengerjaan konstruksi kereta cepat Jakarta-Bandung
Baca juga: Presiden berharap akhir 2022 kereta cepat Jakarta-Bandung diuji coba
"Sebetulnya di Indonesia sendiri regulasinya tidak memperbolehkan adanya seorang driver, tujuannya seandainya ada sesuatu karena stress load-nya (beban stres) seorang driver atau seorang pilot itu tinggi sekali," ujarnya.
Agus mengatakan salah satu masinis akan berperan sebagai second check atau melakukan pemeriksaan ulang.
"Jadi yang lainnya itu adalah second check aja, check dan recheck (memeriksa ulang) aja, jadi sebetulnya dari sisi safety'(keamanan), dua driver jauh lebih baik," tuturnya.
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021