Washington (ANTARA News) - Seorang pejabat senior Amerika Serikat, Senin, membela peran China di wilayah Asia Selatan di tengah sensitifnya India dan berpendapat bahwa seharusnya Delhi juga memainkan peran yang sama di Asia Timur.

Pemerintahan Barack Obama telah menncoba untuk memperluas hubungan dengan dua kekuatan baru Asia tersebut tetapi telah diterjemahkan oleh Delhi dengan persepsi bahwa Amerika Serikat lebih tertarik membina hubungan dengan China.

"Saya tahu mungkin ada hal yang sensitif dari India tentang hal itu, tapi saya tidak memandang hal itu sebagai masalah," kata Deputi Menteri Luar Negeri Amerika James Steinberg pada Senin.

"China memiliki peran penting bagi tetangganya di Asia Selatan dan tak dapat dibayangkan bila China tidak terlibat di region itu, jadi pertanyaanya sekarang apakah kita dapat bekerja sama dalam cara yang positif untuk berbagi kepentingan guna membangun perdamaian, stabilitas, dan kesempatan ekonomi di Asia Selatan," kata Steinberg.

Mengacu kepada beasiswa dari Woodrow Wilson International Center, Steinberg mengatakan bahwa Amerika mendukung peran India di Asia Timur dan memandang negara itu sebagai "mitra kunci".

"Kami melihat India sebagai salah satu negara Asia Timur. Kami mengikutsertakan mereka untuk isu-isu seperti Korea Utara dan lainnya karena kami memandang perlu untuk India terlibat dalam hal itu," katanya.

Steinberg mengatakan China bisa memainkan peran dalam membangun stabilitas di Afghanistan dan Pakistan, dua prioritas utama bagi pemerintahan Obama dalam kampanyenya melawan kelompok ekstrim Islam.

India memiliki sengketa perbatasan yang berkepanjangan dengan China dan mencurigai hubungan dekat Beijing dengan Islamabad.

Sebelumnya pada awal tahun Amerika Serikat turut menyuarakan kekhawatirannya tentang rencana penjualan reaktor nuklir sipil China kepada Pakistan.

Obama dijadwalkan akan melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya ke India pada November.

Banyak warga India yang suka dengan mantan Presiden George W. Bush yang berhasil memulai kerja sama nuklir dengan New Delhi pada masa pemerintahannya, demikian Reuters.

(KR-PPT/H-AK/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010