Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa sore, masih menguat, meski penguatannya lebih tipis dibanding sesi sebelumnya, karena aksi beli rupiah oleh pelaku pasar cenderung menurun.

Namun posisi rupiah masih jauh dibawah level 9.000 per dolar, meski kenaikannya pada sore ini lebih rendah dibanding sesi sebelumnya, kata analis valas PT Bank Himpunan Saudara Tbk, Rully Nova di Jakarta, Selasa.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar naik 16 poin menjadi 8.964/8.974 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya 8.980/8.990.

Rully Nova mengatakan, kenaikan rupiah masih cukup baik karena pelaku pasar tetap melakukan pembelian terhadap mata uang Indonesia.

Berkurangnya kenaikan rupiah itu disebabkan Bank Indonesia (BI) melakukan intervensi pasar agar kenaikan rupiah tidak terlalu tinggi, katanya.

BI, menurut dia khawatir rupiah akan dapat menyentuh level 8.950 per dolar yang merupakan angka batas psikologis pasar, apabila menembus level tersebut maka peluang untuk naik lagi makin besar.

Meski demikian peluang rupiah untuk naik lagi masih ada, tergantung dari aksi pelaku asing yang memang menyatakan keinginan untuk terus bermain di pasar domestik, katanya.

Ia mengatakan, rupiah apabila tidak dihambat oleh BI kemungkinan sudah meliwati 8.950 per dolar, sementara pemerintah mengharapkan rupiah berada diatas 9.000 per dolar.

Pemerintah untuk sementara harus membiarkan rupiah dibawah 9.000 per dolar, karena faktor positif sangat mendukung pergerakan rupiah, ucapnya.

Kondisi ini, lanjut dia akan mengurangi pendapatan pemerintah dari ekspor, karena produk yang di pasar ekspor kurang kompetitif.

Daya saing berkurang, akibat menguat rupiah, namun kenaikan itu diperkirakan hanya sementara dan dalam waktu tidak lama akan kembali berada diatas 9.000 per diolar, ucapnya.

(H-CS/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010