Brussels (ANTARA) - Johnson & Johnson diperkirakan akan kehilangan target pasokan vaksin COVID-19 ke Uni Eropa untuk kuartal kedua setelah sekitar 20 juta dosis dilarang untuk digunakan karena tindakan pencegahan atas masalah keamanan, kata juru bicara Komisi Uni Eropa.
Regulator obat Eropa (EMA) pekan lalu mengatakan dosis J&J yang dikirim ke Eropa dari sebuah pabrik di Amerika Serikat tidak akan digunakan sebagai tindakan pencegahan setelah kasus kontaminasi.
EMA mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Reuters bahwa 17 juta dosis telah dilarang digunakan di EU.
"Menyusul tidak dirilisnya gelombang pengiriman ini, perusahaan itu diperkirakan tidak akan berada dalam posisi untuk mengirimkan 55 juta dosis pada akhir kuartal ini," yang telah berkomitmen untuk pengiriman berdasarkan kontraknya, juru bicara komisi Uni Eropa mengatakan kepada Reuters. Rabu.
Baca juga: Vaksin J&J AS diperkirakan akan mengantongi izin Uni Eropa awal Maret
Baca juga: EU pesan vaksin COVID-19 Johnson & Johnson untuk 400 juta orang
Sumber: Reuters
Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Suharto
Copyright © ANTARA 2021