ini bentuk intervensi yang diberikan Pertamina

Makassar (ANTARA) - PT Pertamina (persero) berkomitmen untuk terus menjalankan prinsip Environmental Social Governance (ESG) dengan memberikan program pemberdayaan bagi warga Dusun Cindakko, Desa Bontosomba, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

"Ini bentuk intervensi yang diberikan Pertamina meliputi pelatihan dan pendampingan berkelanjutan sampai produk hasil bumi tersebut bisa berdaya guna serta menghasilkan bagi masyarakat sekitar," ujar Unit Manager Comm, Relation dan CSR, Pertamina Regional Sulawesi, La Ode Syarifuddin Mursali, Rabu.

Salah satu implementasi ESG, kata dia, dilaksanakan unit bisnis Pertamina Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Hasanuddin Makassar yang berlokasi di Kabupaten Maros.

Menurutnya, sejak tahun 2018 Pertamina memulai pendidikan literasi bagi warga setempat. Selain itu, selama dua tahun terakhir Pertamina melanjutkan komitmen dengan mengembangkan potensi Sumber Daya Alam di daerah tersebut melalui pemberdayaan masyarakat seperti budi daya lebah madu, industri rumahan gula aren serta budi daya kopi.

Namun kendala utama yang dihadapi pada daerah itu, di Dusun Ciddako, ungkap La Ode, belum teraliri listrik, sehingga Pertamina merencanakan pengembangan pembangkit listrik dengan panel surya dan teknologi pembangkit listrik mikrohidro memanfaatkan debit aliran sungai yang ada di sana.

"Visi kami adalah Cindakko Menyala. Selain menyala dalam arti harfiah, menyala juga akronim dari Mandiri Ekonomi, jaya sumber daya alam dan lengkap nutrisi warganya," ujar La Ode Syarifuddin.

Baca juga: BNI-Pertamina kolaborasi pemberdayaan masyarakat melalui Pertashop

Ia mengungkap, potensi madu hutan yang mampu mencapai satu ton pada musim panen besar (Agustus - Oktober), serta potensi gula aren dan kopi mencapai 100 kilogram dalam sekali panen.

"Pertamina secara bertahap akan mengolah ketiga produk unggulan tersebut menjadi bernilai guna dengan menerapkan prinsip Good Agricultural Practice," tambahnya.

Untuk total bantuan CSR yang sudah digelontorkan pada Program Cindakko Menyala ini, sebut dia, mencapai Rp285 juta. Program ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDG’s) poin delapan, pengembangan ekonomi dan poin 12 konsumen bertanggungjawab.

Baca juga: Pertamina EP dinilai konsisten terapkan pemberdayaan berkelanjutan

Tim Pertamina mengajarkan baca tulis dengan metode Montessori bagi anak-anak di Dusun Cindakko, Desa Bontosomba, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. ANTARA/HO-Humas Pertamina.


Kepala Dusun Cindakko, Sulaiman mengatakan, kehadiran Pertamina membawa perubahan bagi warga Dusun Cindakko yang dihuni 114 Kepala Keluarga. Warga pun menjadi paham bagaimana menanam pohon dan kopi, budi daya lebah madu, panen lestari madu hutan dan mengolah gula aren.

"Desa kami ini karena berada di pelosok, tidak ada listrik dan jaringan komunikasi maka jadinya tidak ada akses informasi masuk," ungkap dia.

Sulaiman berharap pendampingan dilaksanakan bertahap dan berkelanjutan sehingga bisa menyejahterakan masyarakat.

Sebelumnya, Pertamina berkolaborasi dengan stakeholder terkait seperti Balai Taman Nasional Bantimurung Bulisaraung, Balai Penyuluhan Pertanian, Inspirasi Lebah Madu Indonesia, Sulawesi Development dan Care, dengan pihak lain telah melaksanakan kegiatan edukasi, workshop dan pemberdayaan pada 8-10 Juni 2021 di Dusun Cindakko itu.

Baca juga: Pertamina EP resmikan program pemberdayaan masyarakat Karawang
Baca juga: Pengamat: Pemberdayaan nelayan oleh Pertamina beri manfaat ekonomi

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021