Palembang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat realisasi nilai ekspor Sumatera Selatan pada Mei 2021 mencapai 359,59 juta dolar AS atau .merosot 16,33 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Kepala BPS Sumsel Zulkipli di Palembang, Rabu, mengatakan, kondisi ini dipicu pelemahan serapan pasar internasional terhadap karet, bubur kertas, bahan bakar mineral dan minyak nabati. Padahal pada tahun lalu pada periode yang sama justru mengalami peningkatan 49,31 persen.
“Penurunan ini masih dipengaruhi kondisi ekonomi global akibat pandemi,” kata dia.
Ekspor nonmigas Sumsel pada Mei 2021 mencapai 344,91 juta dolar AS, turun 18,18 persen dibanding April 2021, dan jika dibandingkan dengan Mei 2020 naik 49,40 persen.
Ekspor nonmigas Sumsel untuk karet mencapai 120,26 juta dolar AS atau mengalami penurunan 29,98 persen, bubur kayu 102,32 juta dolar AS atau turun 11,42 persen, bahan bakar mineral 79,92 juta dolar AS atau turun 18,91 persen dan minyak nabati 12,96 juta dolar atau turun 33,23 persen.
Sedangkan ekspor migas Mei 2021 mencapai 14,68 juta dolar AS, naik 77,64 persen dibanding April 2021, dan jika dibanding dengan ekspor migas Mei 2020 naik 47,13 persen.
Tiongkok, Amerika Serikat dan Jepang menjadi negara tujuan utama ekspor Sumatera Selatan pada periode Januari - Mei 2021, masing-masing mencapai 631,07 juta dolar AS, 175,27 juta dolar AS dan 133,60 juta dolar AS, dengan peranan ketiganya mencapai 49,18 persen dari total ekspor periode Januari - Mei 2021.
Sedangkan nilai impor Sumatera Selatan Mei 2021 sebesar 65,61 juta dolar AS atauturun sebesar 34,11 persen jika dibandingkan bulan April 2021, akan tetapi jika dibanding impor Mei 2020 naik 13,21 persen.
Impor nonmigas Mei 2021 mencapai U65,44 juta dola AS atau turun 33,71 persen dibandingkan April 2021, akan tetapi jika dibanding impor nonmigas Mei 2020, naik 13,71 persen.
Sedangkan impor migas Mei 2021 mencapai 172,98 ribu dolar AS, turun 80,11 persen dibanding April 2021, dan turun 57,33 persen jika dibandingkan dengan Mei 2020.
Tiga Negara asal impor utama yaitu Tiongkok dengan nilai impor sebesar 289,06 juta dolar AS, diikuti Malaysia dengan nilai impor 13,38 juta dolar AS dan Kanada dengan nilai impor mencapai 12,70 juta dolar AS, dengan kontribusi ketiganya mencapai 79,39 persen dari total impor periode Januari - Mei 2021.
Baca juga: Dirikan BUMD, Sumatera Selatan mulai andalkan ekspor buah kelapa
Baca juga: Ekspor Sumsel terus membaik di tengah pandemi
Baca juga: Ekspor kelapa Sumatera Selatan ke China melonjak hampir 70 persen
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021