JAKARTA, Indonesia, 21 September (ANTARA/PRNewswire-AsiaNet) --
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jalan Kramat Raya no. 164, di Jakarta Pusat
SIAPA: KYAI HAJI ACHMAD MUSTOFA BISRI
-------------------------------------
Wakil Ketua, Dewan Tertinggi Nahdlatul Ulama (NU); Kontributor, The Illusion of an Islamic State (http://www.libforall.org/media/expose.html); Penasehat Senior, LibForAll Foundation
C. Holland Taylor
-----------------
Ketua sekaligus CEO, LibForAll Foundation (www.libforall.org)
Rainer Heufers
--------------
Direktur, Kantor Friedrich Naumann Foundation for Liberty, di Indonesia
PERIHAL: Tinjauan lawatan mendatang Mustofa Bisri ke Eropa untuk memberi nasehat kepada para pembuat kebijakan dan pemuka opini Barat dalam melawan kelompok garis keras Islam.
WAKTU: Kamis, 23 September 2010 pukul 10.30 pagi
TEMPAT: Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Lantai 8, Jalan Kramat Raya no. 164, di Jakarta Pusat
Dengan maraknya kontroversi di seluruh dunia tentang sifat hakiki Islam, mulai dari pelarangan burka di Perancis hingga masjid di lokasi runtuhnya Gedung WTC di New York City (Ground Zero), ulama terkemuka K.H. Mustofa Bisri (http://www.libforall.org/about-us-board-of-advisors.html) akan menggelar konferensi pers di Kantor PBNU di Jakarta pada Kamis, 23 September mulai pukul 10.30 pagi. Beliau akan membahas Islam yang toleran dan pluralistik di Indonesia, serta lawatan mendatangnya untuk bertemu dengan para pembuat kebijakan dan pemuka opini di Swedia, Denmark, Brussels, Jerman dan Belanda.
(Logo: http://photos.prnewswire.com/prnh/20090402/NY92997LOGO )
(Logo: http://www.newscom.com/cgi-bin/prnh/20090402/NY92997LOGO )
Selama lawatan mereka ke Eropa, Kyai Haji Mustofa Bisri dan CEO LibForAll Foundation (http://www.libforall.org) C. Holland Taylor (http://www.libforall.org/about-us-board-of-directors.html) akan berupaya memasukkan perspektif "berorientasi solusi" yang banyak dibutuhkan ke dalam debat publik mengenai Islam, Muslim dan "kelompok garis keras" melalui dialog tingkat-tinggi dengan pejabat tinggi pemerintah, cendekiawan publik, pemimpin Muslim yang tinggal di Eropa serta pembuat kebijakan dan pemuka opini penting lain.
K.H. Mustofa Bisri adalah Wakil Ketua, Dewan Tertinggi organisasi Muslim Indonesia yang beranggotakan 40 juta orang, Nahdlatul ulama, sekaligus Penasehat Senior LibForAll Foundation.
K.H. Mustofa Bisri, yang dikenal sebagai "Sang Kyai Pembelajar"- Ulama Besar yang Tekun Belajar-adalah salah seorang dari "penjaga pengetahuan tradisional," yang ajarannya menyampaikan esensi spiritual dan manusiawi Islam. Keturunan para ulama itu adalah pewaris tradisi kuat pluralisme, toleransi dan spiritualitas Islam yang telah memungkinkan Indonesia-negara dengan penduduk dan demokrasi Muslim terbesar di dunia-berhasil menolak ekstremisme dari abad ke-16 hingga saat ini.
C. Holland Taylor, CEO LibForAll, yang akan bepergian ke Eropa bersama K.H. Mustofa Bisri, dan Rainer Heufers, Direktur kantor Friedrich Naumann Foundation for Liberty (http://www.fnfasia.org/index.php?option=com_content&view=article&id=37&Itemid=20), yang akan menuanrumahi lawatan K.H. Mustofa Bisri di Jerman, juga akan menghadiri konferensi pers tersebut.
LibForAll Foundation didirikan oleh mantan Presiden Indonesia Kyai Haji Abdurrahman Wahid (1940 - 2009) dan Taylor segera setelah peristiwa 9/11 dan Pemboman Bali pada Oktober 2002 untuk memerangi ideologi jahat "Islamisme," yang berusaha untuk mendirikan pemerintah totaliter, seharusnya dengan nama Allah dan Nabi Muhammad. Friedrich Naumann Foundation for Freedom adalah organisasi nirlaba yang meningkatkan demokrasi liberal, aturan hukum, kebebasan ekonomi dan menghormati hak azasi manusia.
Ideologi kebencian, supremasi dan kekerasan Islam lebih berbahaya daripada kelompok teroris terisolasi, karena daya tariknya melampaui batas-batas nasional dan benar-benar dalam lingkup global. Ideologi Islam "Tanpa kekerasan" juga jauh lebih mungkin daripada kelompok teroris untuk menyusup dan/atau menguasai pemerintah, sehingga memanfaatkan aparat represif negara, dan sumber dayanya, untuk menghancurkan oposisi domestik dan menyebar lebih lanjut, seperti kanker ganas atau virus.
Dengan sendirinya, Barat tak berdaya melawan ideologi jahat ini. Namun, "obat" untuk radikalisme Islam ada dalam tradisi mulia Islam itu sendiri, dalam bentuk pemahaman pluralistik, toleran dan sangat spiritual keyakinan itu, berdamai dengan dirinya sendiri dan dunia modern.
K.H. Mustofa Bisri dan Taylor berharap dapat memberi para pemimpin Eropa pemahaman, pengetahuan, dan rekomendasi praktis yang diperlukan untuk mendiskreditkan dan mengalahkan ideologi jahat yang mendasari dan menjiwai terorisme.
Tentang LibForAll Foundation:
LibForAll Foundation, yang didirikan bersama oleh C. Holland Taylor dan Presiden pertama Indonesia yang terpilih secara demokratik, Kyai Haji Abdurrahman Wahid (1940-2009), adalah organisasi nirlaba 501(c)(3) yang menciptakan dan menyebarkan model bagi Islam yang pluralistik dan toleran, berdamai dengan dirinya sendiri dan dunia modern. Melalui strategi perintisnya mengembangkan jaringan kontra-ekstremisme global, LibForAll Foundation mendukung negara, wilayah dan kelompok yang berupaya mendiskreditkan ideologi kebencian religius yang mendasari dan menjiwai terorisme. LibForAll sekarang banyak dianggap sebagai LSM terkemuka yang mengembangkan dan mengoperasionalisasikan strategi kontra-ekstremisme di seluruh dunia. Untuk keterangan tambahan tentang LibForAll kunjungi http://www.libforall.org.
Anggota media di Indonesia hendaknya menghubungi Jerry Schranz di +1-201-465-8020 (jschranz@beckermanpr.com) atau Naomi Decter di (ndecter@beckermanpr.com) untuk keterangan tambahan atau RSVP.
SUMBER: LibForAll Foundation
KONTAK: Jerry Schranz, jschranz@beckermanpr.com, atau Naomi Decter, ndecter@beckermanpr.com, keduanya dari Beckerman, One University Plaza, Suite 507, Hackensack, New Jersey 07601 USA, +1-201-465-8020
Pewarta:
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2010