Jakarta (ANTARA) - ASEAN memperkuat kerja sama dengan Amerika Serikat, Korea, dan Jepang pada pertemuan ASEAN Senior Economic Officials (SEOM) dan Dialogue Partners yang berlangsung pada 14-15 Juni 2021 secara virtual.
Perkembangan perdagangan elektronik (digital trade) juga menjadi salah satu topik pembahasan dalam kegiatan yang merupakan tindak lanjut pertemuan internal 2nd Meeting of The ASEAN Senior Economic Officials for the 52nd ASEAN Economic Ministers Meeting (AEM 2/52) yang dilaksanakan pada 8-10 Juni 2021 tersebut.
"Dalam pertemuan ini, kami juga membahas kondisi terbaru kegiatan yang telah dilaksanakan oleh US Technical Assistance dan Inclusive Growth in Asean Through Innovation, Trade and E-commerce (IGNITE) yang merupakan kerja sama di bidang fasilitas perdagangan, ekonomi digital, sains, teknologi, dan inovasi," kata Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Djatmiko Bris Witjaksono lewat keterangan resmi di Jakarta, Rabu.
Sejak hari pertama dibuka, telah dilaksanakan berbagai pertemuan, yaitu ASEAN dengan Amerika Serikat, ASEAN dengan Korea Selatan, dan ASEAN dengan Jepang. Delegasi Indonesia dipimpin Djatmiko Bris Witjaksono dan didampingi Direktur Perundingan ASEAN Kemendag Antonius Yudi Triantoro.
Mengawali pertemuan hari pertama, dibahas perkembangan dan implementasi 2020-2021 ASEAN-US Trade and Investment Framework Arrangement (TIFA) dan Expanded Economic Engagement (E3) Work Plan serta usulan 2021-2022 TIFA dan E3 Work Plan yang diharapkan selesai pada Agustus 2021.
Sementara itu, Deputy Assistant US Trade Representative (USTR) for Southeast Asia and the Pacific Marta Prado menyampaikan area kerja sama yang diusulkan mencakup Digital Trade, Transparency and Good Regulatory Practices, Trade and Environment Dialogue, US-ASEAN Trade Workshops, ASEAN Single Window, Trade Facilitation, MSME Development, dan Agricultural Biotechnology Regulatory Cooperation.
Selanjutnya, SEOM melakukan pertemuan konsultasi dengan Korea untuk membahas berbagai agenda, antara lain, implementasi ASEAN-Korea Free Trade Area (AKFTA), perkembangan pembahasan ASEAN- Korea Industrial Innovation Center (AKIIC), dan perkembangan pembahasan ASEAN-Korea Standardization Research Center (AKSRC).
Terkait implementasi AKFTA, pertemuan mendesak Vietnam untuk segera menyelesaikan ratifikasi dan mengimplementasikan the 3rd Protocol to Amend ASEAN-Korea Trade in Goods Agreement, membahas liberalisasi lebih lanjut produk-produk sensitif di bawah ASEAN-Korea Trade in Goods agreement, dan menugaskan AKFTA-Sub-Committee on Rules of Origin (SCROO) untuk membahas transposisi jadwal komitmen tarif dan Product Specific Rules ke HS 2022.
"Mengenai pembentukan AKIIC dan AKSRC, pertemuan membahas dan memberikan arahan kepada Joint Working Group AKIIC dan Joint Research Group untuk mempercepat pembahasan pendirian kedua center tersebut," terang Djatmiko.
Pertemuan dilanjutkan dengan konsultasi SEOM bersama Minister of Economy, Trade and Industry (METI) 1/26 yang membahas beberapa agenda, antara lain; implementasi 1st Protocol to amend ASEAN-Japan Comprehensive Economic Partnership (AJCEP), di mana pada kesempatan ini Indonesia menyampaikan bahwa proses ratifikasinya telah berada di tahap final dan diharapkan dapat segera mengimplementasikan protokol dimaksud; dan proposal Jepang untuk melaksanakan Special AEM-METI Consultations untuk memberikan arah politik dalam mempromosikan kerja sama terkait ekonomi hijau di ASEAN.
Terkait hal ini, pertemuan sepakat agar Jepang dapat memberikan penjelasan lebih detail terkait ekspektasi dan outcomes dari inisiatif ini, serta dibahas pula laporan berbagai kerja sama ekonomi antara ASEAN dan Jepang yang dilaksanakan oleh AEM-METI Economic and Industrial Cooperation Committee (AMEICC).
Baca juga: Anggaran Kemendag 2022 capai Rp2,39 triliun, ini sasaran strategisnya
Baca juga: Indonesia dorong percepatan pemulihan ekonomi Asia Pasifik
Baca juga: Kemendag sosialisasikan peluang perjanjian RI-EFTA CEPA ke pengusaha
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021