100 persen air hujan tidak dialirkan keluar tapi diolah dan kemudian dikembalikan ke tanah atau dimanfaatkan
Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Jakarta International Stadium (JIS) di Tanjung Priok, Jakarta Utara akan menjadi tempat kebersamaan.
Anies mengatakan meskipun selama ini warga Jakarta tidak memiliki stadion yang bisa digunakan bagi khusus masyarakat di Jakarta, namun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun stadion bertaraf Internasional yang bisa menampung 80 ribu penonton itu sebagai tempat merasakan kebersamaan.
"Di tempat ini semua bisa datang, merasakan kesetaraan, merasakan kebersamaan. Jadi stadion ini merupakan sebuah tempat dimana warga bisa merasakan perasaan kebersamaan," ujar Anies saat ditemui ANTARA di sela-sela meninjau proses pengangkatan rangka atap di JIS, Jakarta Utara, Rabu.
Anies mengatakan, besar sekali harapan dititipkan di dalam pembangunan stadion ini. "Lebih dari sekadar tempat pertandingan sepakbola, lebih dari sekadar tempat konser, lebih dari tempat kegiatan-kegiatan massal, tapi untuk membuat warga Jakarta merasakan kebersamaan," kata Anies.
Anies mengatakan di dalam gedung yang kini sudah bersertifikat "green building" kategori platinum tersebut nantinya memiliki tiga fasilitas ramah lingkungan.
Pertama, fasilitas "zero run off", yaitu pengolahan air hujan agar tidak terbuang ke luar secara cuma-cuma. "100 persen air hujan tidak dialirkan keluar tapi diolah dan kemudian dikembalikan ke tanah atau dimanfaatkan," ujar Anies.
Baca juga: Pagi ini Anies tinjau proyek JISKedua, Anies juga memastikan bahwa sarana "water treatment" yang akan dibangun lengkap di dalam JIS agar seluruh air yang digunakan di tempat itu didaur ulang sehingga tidak ada air kotor yang terbuang.
"Jadi tidak ada pencemaran akibat air yang digunakan di sini," kata Anies.
Ketiga, penggunaan seluruh fasilitas energi berbasis sinar matahari (solar system). Nantinya dibangun solar panel, lalu ada baterai sehingga semua tenaga listrik yang dipakai berdasarkan sumber daya listrik berbasis solar (sinar matahari).
Begitu juga rumputnya, Anies meminta perawatannya menggunakan bahan-bahan yang memang dari alam bukan pestisida sehingga ketika dimanfaatkan tidak merusak tanah dan tidak merusak rumput.
Ke depan, ia berharap sifat dari ramah lingkungan yang diterapkan di stadion ini dapat menjadi standar bagi bangunan-bangunan lain yang ada di Jakarta.
"Jadi 'benchmark' untuk bangunan-bangunan lain. Ini bukan hanya soal ramah lingkungan tapi juga filosofi teknologinya," kata Anies.
Baca juga: Ibu-ibu buat lilin aromaterapi di area Jakarta International StadiumAnies berharap JIS bukan sekedar stadion yang bisa menampung banyak, membangun perasaan kebersamaan, tapi dari sisi kesadaran lingkungan hidup juga memberikan pelajaran kolektif kepada publik.
"Betapa di tempat ini warga Jakarta merasakan prinsip-prinsip ramah lingkungan sehingga harapannya ketika mereka pulang. "Ketika mereka melakukan kegiatan, mereka menggunakan pengalaman di sini sebagai referensi," kata Anies.
Anies juga berharap kepada seluruh warga DKI Jakarta dapat memanfaatkan fasilitas yang ada di JIS sebagai pemersatu antargolongan.
"JIS harus terus menjadi tempat yang memberikan perasaan kebersamaan, rasa bangga dan tempat untuk pembelajaran bahwa kita hidup di alam ini harus merawat lingkungan, harus ramah terhadap lingkungan dan harus memastikan bahwa semua yang kita gunakan bisa digunakan oleh anak-cucu kita nanti," katanya.
Bangunan ini akan menjadi salah satu monumen besar di Kota Jakarta. "Karena itu mari kita rawat sebaik-baiknya," kata Anies.
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021