Kerem Abu Salem, Jalur Gaza (ANTARA News/AFP) - Dua puluh mobil dikirim ke Jalur Gaza pada Senin dalam pengiriman pertama yang diizinkan oleh Israel dalam lebih dari tiga tahun, seorang koresponden AFP mengatakan.

Sejak Hamas mengusir pasukan yang setia kepada Presiden Palestina dukungan Barat Mahmud Abbas tiga tahun lalu, Israel tidak mengizinkan kendaraan penumpang apapun masuk, meskipun beberapa diselundupkan melalui terowongan di bawah perbatasan dengan Mesir.

Mobil ini akan didistribusikan kepada tiga importir, yang kemudian akan menjualnya ke dealer lokal.

Namun salah satu importir, Medhat Abu Jabal, mengatakan 20 mobil itu jauh lebih sedikit daripada permintaan.

"Saya memiliki daftar tunggu 40 dan saya tidak dapat menambahkan lagi, karena kita tidak tahu berapa banyak yang akan diizinkan masuk," katanya kepada AFP.

"Mereka berbicara tentang impor 30 atau 40 mobil per minggu, tetapi tidak cukup karena kami belum dapat mengimpor selama bertahun-tahun."

Ismail al-Nakhala, ketua asosiasi dealer mobil Gaza, mengatakan 20 mobil yang lainnya akan masuk pada Selasa, dengan total 60 kendaraan yang masuk dalam dua minggu pertama dan 240 mobil per bulan setelah itu.

Keputusan untuk memungkinkan pengiriman pertama dari mobil ke dalam wilayah terkepung diambil pada Juni setelah serangan mematikan komando Israel pada armada bantuan Gaza yang memicu kecaman internasional.

Tapirencana pengiriman tidak terjadi sampai sekarang karena pita merah dan serangan roket militan, seorang jurubicara militer Israel mengatakan.

Mayor Guy Inbar dari kantor penghubung militer Gaza mengatakan pengiriman itu diselenggarakan oleh koordinasi pengiriman "bermasalah" dengan otoritas Palestina yang berbasis Abbas Ramallah.

Berulang roket dan mortir dari Gaza ke Israel selama seminggu terakhir telah menunda pengiriman, ia menambahkan.

Tapi deputi menteri ekonomi Palestina Abdel Hafez Naufal menyangkal bahwa Otoritas Palestina yang harus disalahkan untuk pengiriman yang tertunda.

"Pengepungan adalah keputusan Israel dan, jika mereka membiarkan sesuatu ke Gaza, itu merupakan keputusan Israel," katanya kepada AFP. Setiap gagasan bahwa kita bertanggung jawab untuk menunda atau mencegah apa pun sama sekali tidak benar."

Baik Israel maupun Mesir menutup penyeberangan ke Gaza setelah militan Palestina menangkap seorang prajurit Israel dalam serangan lintas-perbatasan yang mematikan pada 2006. Mereka memperketat setahun kemudian, ketika Hamas merebut wilayah itu.

Sejak itu, Israel telah mengkoordinasikan pasokan terbatas yang telah diizinkan masuk ke Gaza dengan Otoritas Palestina Abbas, yang telah berselisih dengan Hamas sejak pengambilalihan.

Setelah serangan pasukan komando armada bantuan Gaza pada 31 Mei lalu, di mana sembilan aktivis Turki tewas, tekanan internasional telah memaksa Israel untuk memudahkan blokade dan mengizinkan semua barang murni sipil.

Israel terus membatasi apa yang dikatakan adalah "dual-use" barang-barang yang dapat digunakan untuk militer dan sipil. Dalam pembatasan tersebut, beberapa bahan bangunan hanya dapat dikirim ke Gaza untuk proyek-proyek yang dijalankan oleh organisasi internasional.

Israel juga terus menerapkan blokade laut dari kantong Palestina.(*)

(A026/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010