Melihat struktur ekonomi di Sumatera, kawasan industri penunjang pertanian dan pertambangan berpeluang menjadi jenis utama pertumbuhan properti di sepanjang ruas tol Trans Sumatera

Jakarta (ANTARA) - Konsultan properti Colliers Indonesia meyakini bahwa pembangunan ruas tol Trans Sumatera akan dapat memicu pertumbuhan pembangunan berbagai jenis properti yang terdapat di sepanjang ruas Trans Sumatera.

"Pengoperasian jalan tol seharusnya memicu perkembangan properti di sepanjang jalur tersebut, terutama perkembangan industri dan perumahan (yang kemudian didukung oleh perkembangan komersial). Oleh karena itu, pembukaan tol Trans Sumatera diproyeksikan juga akan memicu pertumbuhan pembangunan properti di sepanjang ruas tersebut," kata Head of Advisory Services Colliers Indonesia, Monica Koesnovagril dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Ia mengingatkan bahwa tol Trans Sumatera akan menghubungkan delapan provinsi di Pulau Sumatera, mulai dari Aceh di utara hingga Lampung di selatan.

Selain itu, data lainnya yang disebutkan adalah pada pertanian merupakan sektor utama provinsi, menyumbang 22 persen hingga 32 persen dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di setiap provinsi, kecuali Sumatera Selatan. Setelah pertanian, pertambangan merupakan sektor utama di tiga provinsi, menyumbang 13-20 persen dari PDRB.

"Melihat struktur ekonomi di Sumatera, kawasan industri penunjang pertanian dan pertambangan berpeluang menjadi jenis utama pertumbuhan properti di sepanjang ruas tol Trans Sumatera," paparnya.

Ia juga menekankan pentingnya agar jalan tol tersebut juga harus memudahkan akses ke properti, serta tujuan wisata yang unik dan beragam di seluruh pulau sehingga juga akan menumbuhkan properti seperti perhotelan.

Dengan pembangunan tersebut, lanjutnya, diharapkan perputaran ekonomi akan lebih cepat dan besar, terutama terkait ekspor dan impor serta nilai investasi kawasan industri yang besar. Untuk sektor pariwisata diharapkan terjadi peningkatan pertumbuhan jumlah pengunjung.

Sedangkan terkait investasi, ia menyatakan bahwa meski kini pemerintah cukup fokus menggaet investor asing, tampaknya pasar domestik akan terus mendominasi, setidaknya pada 2021. Peran pasar domestik dinilai tetap sangat penting dalam pembangunan infrastruktur dan faktor pendukung lainnya di Indonesia.

Sebagaimana diwartakan, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan Tol Trans Sumatera menimbulkan dampak ekonomi yang luar biasa.

"Jalan tol yang dibangun di Pulau Sumatera yang saat ini dari Lampung ke Palembang menimbulkan dampak ekonomi yang luar biasa," ujar Menteri BUMN Erick Thohir di Jakarta, Senin (14/6) malam.

Hal itu, kata dia, bisa dilihat dari konsumsi listrik yang mengalami peningkatan dan mobilitas dari Sumatera ke Jawa yang naik sampai 40 persen. "Inilah transaksi-transaksi yang kita harapkan sehingga biaya logistik menjadi lebih murah," ujar Erick Thohir.

Sebelumnya, PT Hutama Karya (Persero) mengungkapkan kehadiran Tol Trans Sumatera nantinya dapat menurunkan biaya logistik hingga mencapai 24,22 persen.

Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto mengatakan bahwa Tol Trans Sumatera menciptakan efisiensi waktu tempuh perjalanan, misalnya dari Lampung ke Palembang dari waktu tempuh yang semula 12 jam menjadi 5 jam.

Baca juga: Hutama Karya sesuaikan tarif Tol Trans Sumatera mulai 23 Juni

Baca juga: Erick Thohir: Tol Trans Sumatera picu dampak ekonomi luar biasa

Baca juga: Hutama Karya targetkan 550 km Tol Trans Sumatera bakal rampung 2023

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021