Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot antarbank Jakarta pada Senin sore menguat karena pelaku pasar masih aktif membeli rupiah meski aksi beli tidak begitu besar.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS naik 12 poin menjadi Rp8.968-Rp9.878 per dolar dibanding akhir pekan lalu Rp8.980-Rp8.990.

Equiety Chief PT First Asia Capital, Irfan Kurniawan, di Jakarta, mengatakan, rupiah secara perlahan-lahan terus menjauhi angka Rp9.000 per dolar hingga mendekati level Rp8.900 per dolar.

Apabila rupiah dapat mencapai angka Rp8.900 per dolar, maka peluang untuk menguat akan makin terjadi.

Selain itu, menurut dia, pelaku asing juga sedang menunggu dampak kenaikan bunga Giro Wajib Minimum (GWM) yang akan mendorong perbankan menaikkan suku bunga bank.

"Kami memperkirakan perbankan khususnya papan menengah kebawah akan menyesuaikan suku bunganya apabila biaya dana operasional semakin berat," ucapnya.

Apabila perbankan jadi menaikkan suku bunganya, menurut dia, maka investor asing akan makin aktif bermain di pasar domestik.

Karena itu rupiah sangat berpeluang untuk naik hingga mencapai level Rp8.900 per dolar, ucapnya.

Peluang rupiah, menurut dia semakin besar mendekati level Rp8.900 per dolar, hanya menunggu waktu saja kapan rupiah bisa mencapai level tersebut.

"Kami optimis dalam waku tidak lama, rupiah akan dapat mencapai level tersebut asalkan Bank Indonesia (BI) membiarkan pergerakan disesuaikan dengan kehendak pasar, " ucapnya.

BI, lanjut dia, saat ini berada di pasar memantau pergerakan rupiah yang terus menguat apabila BI melepasnya maka rupiah sudah berada di level Rp8.800 per dolar.
(T.H-CS/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010