Mogadishu (ANTARA) - Sedikitnya 15 orang tewas pada Selasa karena bom bunuh diri ketika orang-orang yang direkrut berbaris di luar sebuah kamp tentara di ibu kota Somalia, Mogadishu.
Hal itu disampaikan oleh seorang saksi mata Reuters yang menghitung mayat-mayat di Rumah Sakit Madina.
Para pejabat di rumah sakit mengonfirmasi bahwa korban tewas dalam serangan sehari sebelumnya di sebuah pos pemeriksaan di luar kamp pelatihan militer Jenderal Degaban di Mogadishu.
Puluhan orang berkerumun di luar Rumah Sakit Madinah mencari kerabat mereka yang hilang.
"Anak saya meninggal. Saya sudah melihat dengan mata kepala sendiri. Banyak anak laki-laki yang tewas. Mereka diminta datang untuk rekrutmen lalu dibom. Pemerintah masih menyembunyikan korban lainnya," kata Amina Farah sambil terisak-isak di rumah sakit.
Baca juga: Bom mobil bunuh diri di Somalia tewaskan 20 orang
Pejabat pemerintah tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
"Tempat itu penuh sesak dengan anggota baru dan tentara ketika ledakan terjadi," kata salah satu tentara yang direkrut, Ahmed Ali, yang kepalanya terkena pecahan peluru.
Seorang perwira militer Somalia, Odawaa Yusuf Rage, mengatakan kepada media pemerintah sebelumnya bahwa 10 anggota baru telah tewas, dan 20 orang lainnya terluka, ketika seorang pembom bunuh diri meledakkan bahan peledak.
Tidak ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Kelompok Islam al Shabaab sering melakukan pemboman di negara yang terletak di kawasan Tanduk Afrika tersebut.
Sumber: Reuters
Baca juga: Serangan hotel di Somalia tewaskan sembilan orang
Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2021