Pekanbaru (ANTARA News) - Warga Desa Pauh Ranap Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, mengakut resah setelah 50 gajah mengamuk di daerah tersebut dan merusak perkebunan mereka.
"Warga resah karena sudah puluhan hektare kebun kelapa sawit dan karet yang rusak akibat 50 gajah mengamuk," kata Camat Peranap Hariyandi, di Pekanbaru, Senin.
Ia mengatakan, gajah mulai mengamuk di daerah tersebut Sabtu (18/9) merusakkan ribuan hektare lahan perkebunan yang ditanami pohon kelapa sawit dan karet berusia 1-3 tahun.
"Warga berusaha mengusir gajah dengan membuat api unggun dan petasan, tapi sepertinya tidak mempan," katanya.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Trisnu Danisworo mengatakan, Kecamatan Peranap adalah daerah rawan konflik antara manusia dan gajah karena menjadi wilayah jelajah gajah di kantong gajah Serangge.
Di tempat itu, lanjutnya, ada lebih dari 50 gajah sumatera.
"Daerah itu sudah langganan konflik gajah-manusia," katanya.
Menurutnya, BBKSDA telah turun ke lapangan untuk mengusir gajah-gajah itu, namun cara tersebut diakui belum efektif menghentikan konflik gajah dan manusia.
"Kami sedang melakukan pemetaan konflik untuk mencari solusi yang efektif," katanya.(*)
F012/s018/AR09
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010