Yogyakarta (ANTARA) - Universitas Gadjah Mada memilih menerapkan kegiatan belajar mengajar (KBM) bauran atau campuran antara tatap muka dengan daring pada Agustus 2021.
Wakil Rektor UGM Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan UGM, Prof Djagal Wiseso dalam acara "UGM Update" yang berlangsung secara daring di Yogyakarta, Selasa, memastikan dalam pelaksanaan kuliah bauran, terutama dalam pelaksanaan kuliah tatap muka secara terbatas selalu mengutamakan aspek kesehatan dan keselamatan.
"Bagi adik-adik (mahasiswa) yang akan mengikuti kuliah luring wajib membawa surat keterangan sehat bebas COVID-19," kata dia.
Selain membawa surat keterangan sehat, Djagal menyebutkan syarat berikutnya mahasiswa harus mengantongi izin atau persetujuan orang tua/wali.
Baca juga: Pokja Genetik UGM: Varian Delta turunkan respon sistem imun manusia
Baca juga: Pokja Genetik UGM: Varian Delta dari India belum terdeteksi di DIY
Sebelum pelaksanaan kuliah tatap muka, mahasiswa diwajibkan telah mengisi surat pernyataan (informed consent) yang menyatakan persetujuan orangtua/wali untuk anaknya mengikuti kegiatan belajar mengajar di kampus.
"Kepatuhan mahasiswa untuk menjalankan protokol kesehatan baik saat di kampus maupun di luar kampus juga harus dijalankan," ujar Djagal.
Mahasiswa yang mengikuti kuliah tatap muka, menurut dia, akan menjalani pemeriksaan bebas COVID-19 secara periodik di fakultas masing-masing menggunakan GeNose C-19.
Ia menjelaskan kuliah tatap muka akan digelar secara terbatas yang diprioritaskan untuk mahasiswa angkatan 2020 dan 2021, mahasiswa yang tengah menyelesaikan tugas akhir dan program studi yang membutuhkan kegiatan praktikum, penelitian dan lainnya guna mencapai target pembelajaran.
"Semuanya akan dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat. Sementara bagi adik-adik yang belum bisa mengikuti kuliah tatap muka bisa mengikuti secara daring," kata dia.
Ia menyampaikan kebijakan perkuliahan secara luring terbatas sebagai bagian dari KBM bauran akan dilaksanakan dengan memperhatikan kondisi atau perkembangan situasi pandemi di Tanah Air.
Djagal berharap pandemi di Indonesia bisa terkendali sehingga pembelajaran bauran bisa terlaksana. Namun, apabila jumlah kasus COVID-19 meningkat pelaksanaan kuliah tatap muka akan ditangguhkan hingga situasi mereda.
Kepala Pusat Inovasi Kebijakan Akademik (PIKA) UGM Hatma Suryatmojo mengatakan saat ini setiap fakultas dan sekolah di UGM tengah melakukan pemetaan terhadap mata kuliah yang membutuhkan kegiatan tatap muka.
Selain itu, saat ini juga dilakukan pemetaan terhadap dosen yang memenuhi syarat untuk mengajar secara tatap muka. Diikuti dengan pemetaan fasilitas serta ruang kelas untuk perkuliahan.
"Semua kita siapkan mulai dari infrastruktur hingga SDM. Harapannya saat nantinya menyambut Maba sudah dalam kondisi siap," tutur Hatma.*
Baca juga: Pakar Pemasaran UGM tanggapi strategi McD dengan BTS Meal-nya
Baca juga: Dosen UGM paparkan alasan Bung Karno pakai peci hitam
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021