Lima provinsi teratas yang mengalami kenaikan kasus seluruhnya berasal dari Pulau Jawa, yaitu Provinsi DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, DI Yogyakarta dan Jawa Timur

Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Prof Wiku Adisasmito mengungkapkan bahwa lonjakan tertinggi kasus positif COVID-19 pada pekan ini terjadi di lima provinsi, yang semuanya berada di Pulau Jawa.

"Lima provinsi teratas yang mengalami kenaikan kasus seluruhnya berasal dari Pulau Jawa, yaitu Provinsi DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, DI Yogyakarta dan Jawa Timur," katanya saat konferensi pers daring di Jakarta, Selasa.

Bahkan, menurut dia, provinsi keenam teratas juga berasal dari Pulau Jawa yaitu Provinsi Banten. Enam provinsi di Pulau Jawa ini mencatatkan kenaikan kasus lebih dari 400 kasus hingga 7.000 kasus di pekan ini.

Di pekan kelima usai periode libur Idul Fitri 1442 H, kata Wiku, kenaikan kasus COVID-19 memang terjadi pada daerah yang menjadi tujuan mudik seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Banten dan juga Jawa Barat.

Selain itu, penularan kasus COVID-19 yang tinggi juga terjadi pada daerah yang menjadi asal pemudik yaitu DKI Jakarta.

Kondisi yang mengkhawatirkan ini, kata dia, patut menjadi perhatian bagi pemerintah daerah serta masyarakat.

Untuk itu, katanya, pemerintah daerah dianjurkan untuk lebih berhati-hati dan segera menetapkan strategi pengendalian kasus sesuai dengan kondisi dan kapasitas masing-masing daerah.

"Oleh karena itu, fokus kita saat ini adalah untuk segera mengendalikan segera pertumbuhan kasus di daerah-daerah yang sedang mengalami kegentingan kondisi kasus dengan ikut serta mematuhi kebijakan yang ada, baik pembatasan mobilitas dalam dan luar negeri, maupun kedisiplinan prokes," demikian Wiku Adisasmito.

Baca juga: Wapres: Kota Tangerang harus siapkan faskes antisipasi lonjakan kasus

Baca juga: Pakar dukung pemerintah perketat kebijakan atasi kenaikan COVID-19

Baca juga: Wamenkes: Lonjakan COVID-19 di Kudus dan Bangkalan contoh abai prokes

Baca juga: Lonjakan COVID-19 di Kudus tolok ukur kemunculan varian baru

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021