Jakarta (ANTARA News) - Masakan Indonesia banyak yang berkunyit, sebut saja gule, soto, dan pesmol. Ternyata selain dapat menambah selera makan, rasa kunyit juga bermanfaat untuk menjauhkan kita dari penyakit Alzheimer.
Satu penelitian menunjukkan orang-orang yang mengonsumsi banyak kunyit, pada hakekatnya jarang yang terkena Alzheimer.
"Di negara-negara di mana orang-orangnya mengonsumsi banyak (kunyit), kejadian penyakit Alzheimer sangat rendah. Di India dan Asia Tenggara, penyakit itu jarang. Dan (di Amerika Serikat) itu sangat, sangat biasa," kata Chris Kilham seorang pemburu obat dalam wawancara dengan Fox News, seperti dikutip dari Natural News.
Kilham menjelaskan bahwa akar kunyit, yang juga dikenal dalam bentuk ekstrak yang disebut curcumin, merupakan salah satu rempah-rempah yang berguna dalam mencegah munculnya Alzheimer dan bahkan mengobatinya.
"Orang yang menderita penyakit Alzheimer memiliki plak yang melekat di otak disebut "amyloid beta." Beberapa plak juga berkembang karena Alzheimer, atau karena menjadi penyebab langsungnya. Tetapi, plak-plak itu secara langsung berkaitan dengan proses degeneratif," jelas Kilham.
Penelitian menunjukkan bahwa kunyit benar-benar melenyapkan plak-plak ini, baik saat plak itu mulai terbentuk dan bahkan selama tahap akhir dari perkembangan plak.
"Apa yang ada dalam kunyit adalah sesuatu yang tampak untuk menghalangi perkembangan penyakit Alzheimer dan benar-benar membantu mengurangi keberadaan plak dalam otak bila anda memilikinya. Kami tahu dalam penelitian terhadapa binatang, saat binatang benar-benar memiliki plak "amyloid beta" dalam otak mereka dan mereka diberi akar kunyit plak itu berkurang."
Menurut Kilham, perusahaan-perusahaan obat bekerja keras mencoba mengembangkan versi obat dari kunyit, tetapi dia merekomendasikan untuk makan kunyit asli bila memungkinkan, dan mengonsumsi ekstrak kunyit bila makan kunyit dalam makanan bukan pilihan.
"Satu tantangan yang kita hadapi adalah perusahaan-perusahaan obat tidak bisa mematenkan akar kunyit. Jadi mereka akan terus berusaha mengembangkan yang lain. (Tetapi) makan kunyit, makan ekstraknya tampaknya menjadi perlindungan terhadap penyakit paling mengerikan dan melemahkan yang kita ketahui."
(ENY/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010