Kabul (ANTARA News/AFP) - Misi NATO di Afghanistan mencatat, insiden kekerasan yang dimaksudkan untuk mengganggu pemilihan anggota dewan Sabtu, jauh lebih kecil dibanding pada saat pemilihan presiden tahun lalu.
Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) mencatat 303 insiden terpisah pada waktu pemilihan ditutup pada pukul 16.00 waktu setempat (pukul 18.30 WIB), kata seorang jurubicara pada AFP.
"Itu dibanding dengan 479 insiden pada 20 Agustus tahun lalu, ketika negara itu mengadakan pemilihan untuk memilih presiden," kata dia, yang berbicara tanpa menyebut nama.
Banyak juga tentara ISAF yang terluka dalam pertempuran Sabtu dengan gerilyawan, sebagian besar di provinsi-provinsi selatan tempat perang dipusatkan, jelasnya.
Lima tentara Afghanistan dan empat pejabat polisi Afghanistan telah tewas, katanya. Ia menambahkan bahwa delapan warga sipil terluka "dalam insiden terkait pemilihan".
Pada waktu pemilihan secara resmi ditutup -- dengan beberapa pusat pemilihan tetap buka hingga orang yang mengantri untuk memilih melakukannya -- sedikitnya enam warga sipil juga dilaporkan telah tewas dalam kekerasan terkait pemilihan.
Keamanan merupakan kekhawatiran besar di sekitar pemilihan, setelah Taliban mengancam akan menyerang tempat-tempat pemungutan suara, pekerja pemilihan dan pasukan keamanan. (S008/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010