Jakarta (ANTARA) - Merek fesyen Zara menuai kritik setelah Kepala Perancang di departemen perempuan, Vanessa Perilman, menyerang model Palestina Qaher Harhash lewat Instagram. Vanessa diduga mengirim pesan kontroversial kepada Qaher sebagai respons dari unggahan pro-Palestina yang dibuat sang model. Dikutip dari Hindustan Times, Qaher membagikan tangkapan layar dari pembicaraan mereka di Instagram di mana Vanessa tak hanya menyalahkan korban atas terorisme di Gaza, tapi juga menyerang kepercayaan model muslim itu.
Vanessa menulis pesan, "Mungkin jika orang-orangmu berpendidikan mereka takkan meledakkan rumah sakit dan sekolah yang Israel bantu bayar di Gaza."
Dia menambahkan, "Saya kira lucu Anda seorang model karena pada kenyataannya itu berlawanan dengan apa yang diyakini Muslim dan jika kau keluar di negara Muslim mana pun, kau akan dirajam sampai mati."
Netizen yang marah memulai tagar trending seperti #BoycottZara dan #ZaraMustApologise atas komentar rasis dan islamofobia dari desainer.
Dalam Instagram Stories, sang model berterima kasih atas dukungan dan meminta netizen untuk tidak mengirimkan pesan kebencian kepada Vanessa dan Zara. Dia meminta orang-orang untuk menulis komentar informatif untuk mengetahui apa yang sebetulnya terjadi di Palestina, dan mengubah pikiran orang yang berprasangka negatif terhadap Muslim serta Palestina.
"Berikan informasi, edukasi dan bersikap baik! Saya percaya sepenuh hati bahwa penting menunjukan budaya kebaikan, kasih sayang dan keterbukaan kepada Vanessa. Ini bukan tugas kita, karena kita sudah menjelaskannya sejak lama, tapi saya percaya ini akan merefleksikan karakter kita."
Dia mengajak netizen yang mendapat pesan islamofobia untuk membalas dengan kat-kata yang baik, menulis pentingnya sikap Zara untuk melakukan aksi positif, menggunakan contoh-contoh dari Quran dan Hadits untuk bicara soal memaafkan jadi jadi orang yang penuh cinta serta rendah hati, mengharapkan mereka hari yang damai dan menunjukkan kita semua ingin perubahan positif, lalu menjelaskan mengapa penting untuk mendukung Palestina dan apa hubungannya dengan banyak kesulitan yang terjadi di dunia.
Baca juga: 30 pesohor China putus kontrak merek global terkait isu Xinjiang
Baca juga: Inditex "Zara" akan tutup 1.200 tokonya di seluruh dunia
Baca juga: Kiat bagi pelaku industri mode jelang fase normal baru
Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021