Jakarta (ANTARA News) - Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) membenarkan adanya peristiwa penyerbuan yang dilakukan pasukan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror di sekitar Desa Bunga Tanjung, Tanjung Balai Asahan, Sumatera Utara, Minggu (19/9).
"Benar ada sekitar dua korban tewas dalam menyergapan itu, sedangkan beberapa orang ditangkap masih dalam pemeriksaan," kata Kepala Bidang Penerangan Umum Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Komisaris Besar Pol. Marwoto Soeto, saat dihubungi melalui telepon selular di Jakarta, Minggu malam.
Marwoto menuturkan bahwa beberapa orang yang ditangkap anggota Densus 88 Aniteror Mabes Polri itu masih dalam proses identifikasi di Kepolisian Resor (Polres) Sungai Asahan, Sumatera Utara.
"Proses identifikasi itu untuk mengetahui apakah terkait teroris atau perampokan CIMB Niaga di Medan," ujarnya.
Perwira menengah kepolisian itu belum bisa memastikan jumlah maupun identitas orang yang ditangkap pasukan khusus kepolisian itu karena proses pemeriksaan masih berlangsung guna memastikan apakah kelompok orang itu termasuk jaringan teroris sekaligus perampok CIMB Niaga di Medan atau bukan.
Bank CIMB Niaga yang berlokasi di Jalan Aksara Medan disatroni kawanan perampok pada pertengahan Agustus lalu sekitar pukul 12.00 WIB.
Selain membawa lari uang ratusan juta rupiah, dalam peristiwa itu para perampok juga menembak mati personel Satuan Brimob Polda Sumut, Brigadir Pol. Immanuel Simanjuntak.
Marwoto menambahkan bahwa Mabes Polri memang menurunkan anggota Densus 88 Antiteror guna mengejar kawanan pelaku perampokan salah satu bank swasta nasional itu. (T014*S035/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010