Bendera itu diserahkan oleh perwakilan warga usai kegiatan Pembukaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-111, di Kantor Bupati Teluk Bintuni, Papua Barat, Selasa.
“Kami menerima langsung penyerahan Bendera Bintang Kejora dari seorang warga di Teluk Bintuni, Saudara Yunias Menti. Dia secara sukarela datang ke Kantor Bupati dan menyerahkan Bendera Bintang Kejora miliknya, karena dia merasa hidup di Indonesia,” kata Kolonel Inf Yuda sebagaimana dikutip dari siaran tertulis Penerangan Kodam XVIII/Kasuari yang diterima di Jakarta.
Korem 182/JO mengapresiasi sikap yang ditunjukkan oleh perwakilan Suku Sougb itu, kata Yuda. Pasalnya, bendera resmi di NKRI hanya satu, yaitu Bendera Merah Putih.
Baca juga: Lima pelaku pembunuhan anggota Brimob di Bintuni masih diburu
Baca juga: Satgas Nemangkawi tangkap penjual senjata kepada KKB Puncak Jaya
Baca juga: Seorang warga di Sorong serahkan senjata api dan 49 peluru ke Kodim
“Semoga tindakannya itu dapat menginspirasi dan membangkitkan rasa nasionalisme warga Teluk Bintuni lainnya dan warga Papua Barat secara luas,” kata Danrem.
Sementara itu, dalam keterangan yang sama, Yunias Meti mengatakan bendera Bintang Kejora itu merupakan peninggalan dari orang tuanya.
“Bendera itu dulu punya bapak saya, terus bapak kasih ke saya, karena saya anak yang paling tua. Saat ini, saya hidup di tanah NKRI. Untuk itu, saya memilih hidup damai di Teluk Bintuni,” terang Yunias.
Dalam kegiatan itu, Yunias turut menerima bendera Merah Putih dari pihak pemerintah dan TNI, yang diserahkan langsung oleh Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw.
Bendera Bintang Kejora bagi sebagian pihak dianggap sebagai lambang separatis, yang sering dikaitkan dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Namun, bendera dan lambang bintang kejora atau bintang pagi itu, menurut kelompok lainnya, merupakan simbol budaya yang berkembang di Papua dan Papua Barat. Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur merupakan salah satu tokoh yang menilai bendera itu merupakan simbol budaya masyarakat di Papua dan Papua Barat.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021