"Sejauh ini, berbagai persiapan sudah kita lakukan, tinggal melakukan peluncuran program ini, awal Oktober mendatang," kata Ketua Sekolah Tinggi Pastoral (STP) Kubu Raya, Andreas Muhrotien, di Sungai Raya, Minggu.
Rencananya, paket kewirausahaan terpadu itu akan diresmikan oleh Direktur Utama STP Pusat dan Bupati Kubu Raya.
Andreas yang juga Wakil Bupati Kubu Raya itu juga menambahkan, pendidikan entrepreunership terpadu ini nantinya tidak hanya mengajarkan mahasiswa untuk menjadi pengusaha sukses, tetapi didalamnya juga akan dikombinasikan dengan sentra pertanian, peternakan dan perikanan terpadu.
"Semua persiapan hampir dirampungkan. Bahkan, jika sesuai rencana kawasan seluas 10.300 meter persegi yang menjadi lahan Sekolah Tinggi Pastoral juga akan dikembangkan sebagai wisata alam berbasis enterpreneur," kata Andreas.
Konsep yang dikembangkan, diantaranya pusat penggemukan sapi dengan kandang yang mampu menampung 50 ekor. Delapan kolam yang akan diisi 12.000 ekor ikan lele, kandang itik yang berkapasitas 1.000 ekor serta pengolahan bio gas limbah kotoran sapi dan limbah tahu.
Di bidang hortikultura, Andreas sudah menyiapkan tempat penggilingan tahu dengan kapasitas 100 kilogram perhari, penggilingan padi kapasitas 10 ton perhari juga hampir rampung dipasang.
Mesin kompos pupuk organik serta pembuatan pelet konsentrat untuk makanan ikan, sapi dan itik.
Sedangkan bercocok tanamnya, Andreas sudah memulai menanam jagung, kangkung dan untuk jenis tanaman lain, lahannya juga sudah dipersiapkan seluas 2.500 meter persegi.
Di sisi lain, Andreas menegaskan bahwa konsep seperti ini mengajarkan kepada para petani di Kubu Raya tentang bagaimana kiat-kiat beternak dan bertani yang baik.
"Kalau semua sudah rampung, makanan untuk ternak dan pupuk untuk tanaman sudah siap semua. Jadi semuanya kita buat dalam satu paket," ujarnya.
Untuk menekankan pendidikan entrepreunership ini pada paket terpadu di atas, ia melibatkan langsung 180 mahasiswa barunya untuk mengerjakan paket tersebut.
"Saat mengospek mahasiswa baru beberapa waktu lalu, kita arahkan untuk membantu merampungkan paket entrepreunership ini," ucap Andreas.
Dia juga mengatakan, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, juga memasukkan pendidikan tentang pendidikan kewirausahaan sebagai muatan lokal wajib di jenjang sekolah, untuk mendukung lahirnya wirausaha muda guna menekan angka pengangguran terdidik.
"Kewirausahaan di jenjang sekolah juga sudah masuk dalam rencana pembangunan jangka menengah Kabupaten Kubu Raya, serta kebijakan umum anggaran," kata Andreas.
Menurut dia, persiapan untuk menerapkan muatan lokal pendidikan kewirausahaan sudah dilakukan sejak setahun lalu.
"Ada guru-guru yang sudah mendapat pelatihan untuk mengetahui apa itu kewirausahaan," ujarnya menambahkan.
(U.ANT-171/T011/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010