suatu sistem pendidikan tinggi yang berkolaborasi
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan pihaknya ingin menciptakan sistem pendidikan tinggi yang berkolaborasi.
“Kami ingin menciptakan suatu universitas, suatu sistem pendidikan tinggi yang berkolaborasi. Itu kata kuncinya, gotong royong, berkolaborasi tanpa adanya dinding-dinding,” ujar Nadiem dalam pembukaan Festival Kampus Merdeka yang dipantau di Jakarta, Selasa.
Dia menambahkan untuk menciptakan sistem pendidikan tinggi seperti itu, perlu membuat berbagai macam peraturan dan intensif bagi kampus untuk mendorong perubahan tersebut.
“Kami telah merancang delapan indikator kinerja utama (IKU) untuk memberikan intensif keuangan pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) kita. Juga kampus merdeka untuk memaksimalkan jumlah mahasiswa yang akan keluar dari kampus, mendapatkan pembelajaran di universitas lain di luar negeri, proyek sosial mengajar, kewirausahaan, hingga magang bersertifikat dan mencari pengalaman di industri maupun perusahaan nirlaba,” jelas Nadiem.
Kemendikbudristek juga ingin agar para dosen dapat mencari pengalaman lain di luar kampus, serta dapat membina mahasiswa kita yang di luar dan juga mencari pengalaman kerja dan pengalaman di kampus lain.
Baca juga: Nadiem: Kecakapan digital tidak hanya soal kemampuan menggunakan gawai
Baca juga: Mendikbudristek: Pandemi perlihatkan kekurangan dunia pendidikan
Selain itu, juga program-program studi vokasi didorong untuk “menikah” dengan industri maupun dengan kampus lain.
“Tujuannya untuk menciptakan permutasi-permutasi program studi pada masa depan, sesuai dengan arahan Pak Presiden. Saya masih ingat dulu, Pak Presiden mengatakan kok program studinya sama lagi, padahal industrinya telah berubah,” kata Nadiem.
Nadiem menambahkan meski hal itu merupakan tantangan yang berat, namun hal itu merupakan satu-satunya cara agar mahasiswa dapat lulus dengan baik.
“Mereka mendapatkan kompetensi-kompetensi terpenting di dunia yang Pak Presiden bilang, perubahannya semakin cepat. Bagaimana dia akan mempelajari kolaborasi kalau dia tidak belajar, berkarya sebagai tim. Bagaimana dia mau mengerti kreativitas atau kewirausahaan kalau dia tidak mengerjakan sesuatu di dalam dunia nyata,” imbuh dia.
Dalam melakukan perubahan itu, Nadiem menambahkan perlu kerja sama berbagai pihak untuk melakukan perubahan dan pemerintah hadir dari berbagai aspek.
Baca juga: Mendikbudristek sebut Program SMK-D2 Jalur Cepat akan semakin banyak
Baca juga: Mendikbudristek optimistis sektor seni dan budaya kembali bangkit
Pewarta: Indriani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021